Suka Korek Kuping dengan Cotton Bud, Lihat Hal Mengerikan yang Terjadi Pada Wanita Ini
Saat konsultasi pada spesialis telinga. Ternyata efek mengorek telinganya itu memberi efek yang sungguh besar.
Penulis: Kharisma Tri Saputra | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM - Sejak kecil kita telah diajarkan membersihkan telinga secara turun-temurun.
Oleh para orang -orang yang lebih tua dari kita.
Baik dengan menggunakan cotton bud oleh mereka yang dikatakan tergolong modern.
Atau menggunakan benda-benda tajam atau secara spesifiknya pin rambut oleh mereka yang agak tradisional.
Kedua-duanya digunakan oleh mereka yang mempunyai niat dan tujuan mencuci telinga
Yang biasanya kotor dan tersumbat dengan kotoran telinga.
Sebuah tulisan Prof Madya Dr Irfan Mohamad, dari Departemen Otorinolaringologi, Sekolah Ilmu Kedokteran, USM, Malaysia tentang hal ini.
Menurutnya penggunaan cotton bud sebenarnya bukan saja tidak mampu membersihkan telinga.
Bahkan bisa menyebabkan masalah gangguan pendengaran.
Saluran telinga manusia mempunyai bagian yang dilapisi kulit yang menghasilkan lilin telinga (ear wax).
Dimana telinga mempunyai struktur menyerupai rambut halus

Di tepi luar, dan area non-kapiler yang lebih dalam pada lubang suara gendang telinga.
Karena tindakan sering memasukkan cotton bud mengganggu proses waxing dari lilin telinga ini y
Yang seharusnya terjadi tanpa gangguan
Karena bulu halus yang ditemukan di saluran telinga telah diprogram untuk menyapu lilin telinga ini.
Tahukah Anda bahwa mengorek telinga sebenarnya bahaya.
Seperti postingan Facebook yang dibagikan oleh Puan Farihah Zulkifle,
Ia mempunyai kebiasaan suka mengorek telinga menggunakan cutton bud.
Ia sekarang mengalami sakit telinga hampir 4 minggu,
Saat konsultasi pada spesialis telinga.
Ternyata efek mengorek telinganya itu memberi efek yang sungguh besar.

Mari kita baca.
Singkat cerita, setelah hampir 4 minggu sakit telinga, antar jemput ke klinik biasa.
Dan setiap minggu on antibiotik baru tapi kondisi masih sama, akhirnya saya decide untuk refer spesialis THT di Klang.
Waktu perjumpaan itu, dokter tidak tanya banyak.
Dia cuci telinga yang kiri dulu. Dia sedot dan semprot obat.
Rasa ngilu semua ada. Tapi masih bisa tahan. Sebentar saja. Tak sampai 3 menit.
Kemudian telinga kanan pula. Saya sempat bertanya. "Kalau sakit begini, bagaimana dokter?."
Dokter hanya bilang "relax". Dia masukkan sesuatu dan telinga terasa terbuka dan perih.
Waktu itu sudah jatuh air mata ini. Ada satu bagian tiba2 diam. Rupanya dia masuk lagi kedalam kemudian mencari2 & tarik sesuatu.
Waktu itu sakit dia tak tahu mau bilang apa.
Sempat juga saya berpikir dalam hati. Apakah nyawa aku sampai sini saja ?? Teringat pula azab2 kubur. Dosa pahala.
Lebih kurang 10 menit penderitaan ini akhirnya selesai untuk pengobatan telinga kanan.
Waktu habis itu, sakit tidak berakhir. Sakit berlangsung sampai ke tenggorokan dan hampir tak dapat buka mulut.
Hanya mampu menangis saja. Balik rumah, makan pain killer kemudian tidur.
Ok lah ini hasil diagnosis kasus saya.
- Telinga saya keduanya terluka karena setiap hari gunakan cotton bud.
Jadi kecanduan sebab telinga sensitif bila basah.
Jadi dalam sehari hampir 6-8 batang cotton bud saya guna utk telinga.
Bukan itu saja, bila telinga gatal saya sewenang2nya masukkan jari untuk hilangkan rasa gatal.
- Baru tahu rupanya gendang telinga saya berlubang semanjak bayi
Dan bila ada lubang ini kuman cepat menyebar jika telinga tak dijaga dengan benar apalagi jika terkena air.
Dan dokter sarankan untuk proceed operation tutup lubang setelah antibiotik habis.
Kalau tidak akan terjadi lagi.
Saran dari Dokter yang rawat saya;
- STOP menggunakan cotton bud! Cotton bud akan menyebabkan kotoran telinga makin ke dalam dan akan melukai gendang telinga.
Jika mau bersihkan telinga ada cairannya tersendiri, guna cotton ball dan cuci di bagian luar saja.
Dan sebenarnya kotoran telinga kita bagus sebagai perlindungan, pelembab dan penghalang binatang masuk.
- Jangan suka gunakan jari masuk dalam telinga. Kita tak tahu kuman apa yang jari kita bawa.
- bila sakit telinga terus ke spesialis THT dan bukan ke klinik biasa.
- jangan menunda!
* Gambar di bawah ini adalah hasil gabungan nanah & jamur yang menumpuk.
Ini yang sudah keras. yang tersedot lain lagi. (siakapkeli)
