Mahasiswa Unsri Tuntut Pemangkasan UKT
Demo di Unsri Rusuh Begini Komentar Mantan Presma
Disinggung, karena hanya tiga mahasiswa yang diblokir sistem akademiknya namun membuat ribuan mahasiswa terlibat aksi demo.
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Slamet Teguh Rahayu
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Demo masalah Uang Kuliah Tunggal (UKT) di Universitas Sriwijaya kian memanas.
Ribuan mahasiswa Unsri menggeruduk ruang rektor Unsri.
Bahkan, demo ini sempat memanas hingga sempat terjadi bentrok antara mahasiswa dan anggota polisi.
Polisi bertindak agresif setelah para mahasiswa mencoba menerobos dan memecahkan kaca pintu rektorat.
Melihat hal itu, Presiden Mahasiswa (Presma) Unsri 2008/2009 yang sekarang menjabat sebagai staff DPD RI, Febriansyah menyampaikan pendapatannya.
Menurut Febri, sebuah aksi demontrasi itu tidak sewajarnya mengalami chaos ataupun rusuh.
Namun, memang menurutnya, banyak hal-hal yang tidak diprediksi di lapangan yang bisa mengakibatkan kerusuhan.
Febri menjelaskan, demo sebenarnya merupakan upaya terakhir untuk menyampaikan aspirasinya.
Karena, sebelum melakukan aksi demo, ada beberapa tahapan yang harus dilalui.
"Biasanya mereka ini audiensi dulu, bertemu menyampaikan aspirasinya. Cara-cara seperti itu dulu yang dilakukan, sebelum mereka menunjukkan kekuatannya dan turun untuk aksi ke jalan. Demo adalah alternatif terakhir. Karena dengan demo isu yang dihembuskan itu semakin besar," terangnya.
Febripun menyebutkan, langkah melakukan demo tersebut merupakan hal yang positif.
Namun ditengah perjalanan dengan kondisi yang memburuk dan tidak bisa diprediksi sehingga membuat kerusuhan terjadi.
"Menurut pengalamannya. Biasanya kerusuhan itu terjadi karena ada provokator, baik dari masa aktif atau dari luar dalam hal ini oknum-oknum tertentu. Atau karena aspirasi mereka yang dengungkan ini tidak ditanggapi," katanya.
Disinggung, karena hanya tiga mahasiswa yang diblokir sistem akademiknya namun membuat ribuan mahasiswa terlibat aksi demo.