Kenapa Mesin Truk dan Bus Tak Dimatikan Setiap Berhenti di Pinggir Jalan? Ini Dia Alasannya
Pasti banyak orang yang bertanya-tanya mengapa ketika sopir truk / bus berhenti di tepi jalan Mereka tak akan mematikan mesin mobilnya.
Penulis: Kharisma Tri Saputra | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM - Pasti banyak orang yang bertanya-tanya mengapa ketika sopir truk / bus berhenti di tepi jalan
Mereka tak akan mematikan mesin mobilnya.
Kenapa tidak dimatikan saja?
Ini faktanya yang banyak orang tak tahu.
Mesin motor diesel tak panas.
Mesin diesel tidak akan panas walau berapa lama pun kita menjalankannya tanpa bergerak (idling).
Ini hanya terjadi jika ada kebocoran tangki air ataupun minyak mesin tidak memadai.
Pernah truk yang dikemudikan tidak dimatikan mesinnya selama 2 minggu.
Karena perjalanan tanpa henti pergi dan balik.
Meskipun sewaktu berhenti untuk makan minum atau beristirahat maupun tidur.
Sopir truk ini tak ragu-ragu untuk tidak mematikan mesin karena berdasarkan pengalaman selama ini.
Mesin diesel (terutama jenis Turbo) sangat sensitif jika mesinnya terlalu sering diaktifkan dan dinonaktifkan.
Malahan telah menjadi praktek sopir truk selama ini, setelah mesin dihidupkan.
Sopir truk akan menunggu sampai pengukur panas (temperature gauge) mencapai tingkat suhu kerja (working temperature) baru mulai bergerak.
Umumnya dalam kisaran 80 derajat celcius.
Begitu juga sewaktu hendak mematikan mesin jenis turbo ini.
Membutuhkan setidaknya 15 menit mesin idle (idling) barulah dinonaktifkan mesinnya.
Mesin truk ini bercc besar, silinder banyak, kompresi tinggi.
Kombinasi semua diatas, tentu-tentu mesinnya sangat berat untuk dinyalakan.
Jadi tidak baik untuk distarter lebih dari sekali per hari.
Mesin yang berat memperpendek umur starter motor.
SISTEM REM & TEKANAN ANGIN
Untuk pengetahuan, sistem rem dan kopling truk-truk besar menggunakan tekanan angin.
Jika mesin dimatikan, tekanan angin dalam tabung akan berkurang atau habis.
Sebab itu mereka jarang matikan mesin.
Karena diperlukan waktu yang lama utk kompressor isi angin ke dalam tabung (tergantung jenis truk).
Selagi tekanan angin tidak lengkap dalam tabung itu.
Dan truk tidak bisa bergerak, sistem rem dan kopling tidak berfungsi.
Kebanyakan truk-truk ini bermesin disel. Mesin disel membutuhkan panas yang banyak untuk bekerja dengan baik.
Mesin disel yang selalu dinonaktifkan dan dihidupkan kembali (panas) dalam waktu singkat.
Akan membuat mesin "warp" atau bengkok.
Itu sebabnya truk tak mematikan mesin kecuali tidak digunakan dalam jangka yg panjang (melebihi seminggu).
Sebab takut mesin jadi bengkok.
Bukan karena susah starter, tapi karena bus menggunakan rem angin.
Jadi bila mesin menyala, tekanan angin dipertahankan.
Jika mereka mematikan mesin, tekanan angin akan berkurang.
Jadi harus tunggu tekanan naik baru bisa jalan, setengah jam.
Kalau tidak buat demikan agak bahaya sebab tidak ada rem.
Itulah penjelasan tentang hal ini. -PENMERAHDOTCOM