Breaking News

Dicerai Suami dan Rawat Anaknya yang Menderita Hydrocephalus, Begini Keadaan Amanda Sekarang

Sejak Amanda masuk di rumah sakit ini, menurut dr Rynna, pihaknya telah mempersiapkan administrasi dan dokumen-dokumen penunjang yang dibutuhkan untuk

Editor: M. Syah Beni
Tribunsumsel.com/ Retno Wirawijaya
Bupati Ogan Komering Ulu (OKU), Drs H Kuryana Azis mendatangi Amanda balita berusia 3 tahun di RSUD dr Ibnu Soetowo Baturaja. 

Mulai administrasi hingga balita tersebut dioperasi.

Dr Rynna pun mengatakan kalau Amanda rencananya akan dirujuk ke rumah sakit di Palembang.

Sejak Amanda masuk di rumah sakit ini, menurut dr Rynna, pihaknya telah mempersiapkan administrasi dan dokumen-dokumen penunjang yang dibutuhkan untuk dirujuk ke rumah sakit di Palembang.

"Rencananya besok siang (siang ini, 18/7/2017) pasien atas nama Amanda kita rujuk ke Palembang. Di sanalah pasien akan dioperasi,” kata dokter muda satu ini.

Mengingatkan, Amanda (3) tahun Desa Karang Endah, Kecamatan Lengkiti, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), harus berjuang melawan penyakit yang diduga hydrocephalus.

Akibat, penyakit yang ia derita Amanda harus menahan sakit setiap hari dan mengalami kejang-kejang tujuh kali dalam satu hari. 

Dari informasi yang diterima Tribun Sumsel bocah berjenis kelamin perempuan itu, ditinggalkan sosok ayah sekitar satu tahun lalu karena bercerai.

 Tidak hanya sakit hingga kejang-kejang setiap hari yang dirasakan Amanda, bocah tersebut juga harus ditinggal Minarti ke kebun untuk mencari uang bekal makan mereka setiap hari. 

Setiap paginya Amanda dititipkan dengan adik Minarti seraya menunggu kakak perempuan Amanda pulang dari sekolah untuk bergantian merawat dan menjaga amanda.

Ketua Barisan Pemuda Lengkiti Bersatu (BPLB) H Muslimin Jakpar alias Mimin, mencenceritkan, dulu Amanda pernah hendak dioperasi.

Namun karena keterbatasan biaya batal dilakukan.

Pengobatan tetap dilakukan hanya saja seadanya. 

"Kondisi itu sudah ia alami sejak lahir. akibat penyakit yang dialami untuk makan saja ia susah. Karena nasih harus dipenyetkan terlebih dahulu sehingga bisa dimakan," katanya, ibu Amanda sehari-hari bekerja sebagI buru harian atau upahan.

Karen keterbatasan ekonomi, dengan ibunya tersebut hanya diobati seadanya.

Bahkan saat ini Amanda tidak mendapatkan perawatan medis sama sekali karena tidak adanya biaya pengobatan.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved