Mereka Terus Berjuang
Terlihat Biasa Saja, Aslinya Putri Alami Penyakit Ini Namun Prestasi Membanggakan
Kegigihan Nurhayati seakan menular kedalam diri Putri, hidup didalam himputan ekonomi dan mengalami kekurangan, Putri mampu berprestasi di sekolah.
Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Hartati
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Andri Hamdillah
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Sekilas Putri Sari (14) anak pasangan dari Heri Irawan dan istrinya Nurhayati tampak terlihat seperti anak normal pada umumnya, Senin (17/7/2017).
Keseharian Putri juga tidak ada yang berbeda, Putri bermain seperti biasa bersama teman sebayanya ketika sedang berada di lingkungan rumahnya.
Barulah terlihat ada yang berbeda dari sosok Putri ketika bungsu dari dua bersaudara ini berbicara.
Putri tidak mampu membalas percakapan dengan lawan bicaranya, tak hanya itu saja Putri juga tidak bisa mendengar (tuna rungu).
Bahkan Putri yang tercatat sebagai siswi Sekolah Menengah Atas (SMP) Yayasan Pembinaan Anak Cacat tersebut hanya bisa mengartikan pembiraan dari gerak bahasa tubuh.
Saat di jumpai Tribun di rumahnya, tepatnya berada di Jalan Ahmad Rivai lorong Enggano RT 10 RW 03 NO 59 Putri terlihat sedang duduk asyik sambil menonton Televisi.
Nurhayati 'orangtua Putri' membenarkan kalau anak keduanya tersebut sejak dari kecil sudah mengalami gangguan pendengaran dan tidak bisa berbicara seperti orang normal pada umumnya.
"Putri baru terlihat berbeda setelah menginjak usia 3 tahun, di panggil dia tidak menjawab dan bicaranya tidak jelas", jelas Nurhayati.
Ibu Putri yang panik lalu membawa Putri ke rumah sakit untuk pengecekan penyakit Putri, ternyata benar Putri mengalami gangguan pendengaran dan tidak bisa berbicara.
Mendengar anaknya tidak bisa mendengar dan bicara, Nurhayati sangat terpukul.
"Kasian anak saya Putri tidak mampu untuk bicara, bagaimana dia ketika besar nanti mau kerja apa, cari kerja susah apalagi Putri tidak bisa mendengar dan bicara", ungkap Nurhayati.
Penderitaan Putri masih belum sampai disitu saja, dirinya 'Putri' juga harus kehilangan sosok ayah yang telah pergi meninggalkan rumahnya.
"Sewaktu Putri kecil ayahnya lalu pergi meninggalkan rumah, tidak tahu pasti apa penyebabnya", ungkap Nurhayati sambil sedikit menunduk.
Putri yang kehilangan sosok Ayah berusaha sabar dalam menuju kedewasaannya, sering Putri kali diejek teman sewaktu bermain Putri tidaklah menangis.
"Dulu sewaktu kecil kalau sedang bermain Putri yang tidak bisa bicara sering di ejek sama teman - temannya, tapi anak ini 'Putri' tidak menangis", jelas sang Ibu.
Kehilangan sosok suami, membuat Nurhayati harus mencari uang dengan cara bekerja sebagai Pembantu Rumah Tangga.
Setiap pagi Nurhayati harus mengambil upahan mencuci dan menyetrika pakaian.
"Saya kerja sebagai pembantu rumah tangga, penghasilan kecil hanya Rp 1 juta perbulan, syukur saja rumah tidak menyewa karena saya tinggal di rumah orangtua", jelas Nurhayati.
Kegigihan Nurhayati seakan menular kedalam diri Putri, hidup didalam himputan ekonomi dan mengalami kekurangan, Putri mampu berprestasi di sekolah.
Siswi kelas 2 B Tuna Rungu tersebut tercatat pernah menjuarai lomba keterampilan membatik tingkat Provinsi, keberhasilan Putri tersebut mampu membawa angin segar, setelah keberhasilannya di tingkat Provinsi kini Putri bersiap terbang menuju Ibu Kota.
Putri akan mengikuti lomba keterampilan membatik tingkat Nasional di Jakarta.
"Alhamdulilah saya sama sekali tidak menyangka kalau anak saya Putri bisa membatik, apalagi sampai menjuarai membatik tingkat Provinsi dan kini Putri sedang bersiap mengikuti lomba membatik tingkat Nasional", tuturnya.
Sebagai orangtua Nurhayati sangat mendukung bakat sang anak, Nurhayati juga berencana akan menyalurkan kemampuan membantik Putri dengan cara mendaftarkannya di kursus seni membatik.
"Putri rencananya akan berangkat menuju Jakarta pada tanggal 24 Aguatus bulan depan, sepertinya dia 'Putri' berbakat, meski cari uang susah saya akan berusaha membantu Putri meraih keberhasilannya", ungkap Nurhayati.
Putri akan bertolak menuju Jakarta untuk mewakili SMP YPAC kelas B Tuna Rungu.
"Semoga Putri sukses disana, karena saya tidak ikut mendampingi Putri pergi, saya hanya mampu memberikan dukungan beserta Do'a untuk anak saya Putri", terang Nurhayati.