Pelajar-pelajar Sumsel Akan Dibawa ke Kalimantan Utara, Misinya Menjadikan Indonesia Seperti ini
Selama lima hari kedepan akan digelar pembekalan khusus kepada 20 orang siswa tingkat SMA/SMK dan SLB berprestasi di Sumatra Selatan.
Penulis: Sri Hidayatun | Editor: M. Syah Beni
TRIBUNSUMSEL. COM. PALEMBANG -Sebanyak 20 pelajar berprestasi se Sumsel tingkat SMA/SMK dan SLB beruntung karena telah terpilih akan mengikuti pembekalan khusus selama lima hari kedepan yakni mulai 12 hingga 16 Juli 2017.
Para pelajar yang beruntung ini akan mengikuti pertukaran pelajar dengan tujuan Kalimantan Utara (Kaltara).
Selama lima hari kedepan akan digelar pembekalan khusus kepada 20 orang siswa tingkat SMA/SMK dan SLB berprestasi di Sumatra Selatan.
Pembekalan itu sebagai tahapan untuk program Siswa Mengenal Nusantara yang digelar oleh 120 Badan Usaha Milik Negara di Indonesia.
Vice President CSR PT KAI (Persero), Nathan M Siahaan mengatakan para siswa ini akan mengenal nusantara selama lima hari dengan langsung terbang ke Kalimantan Utara.
"Banyak hal yang akan mereka dapati dan pelajari yakni mulai dari mendatangi BUMN dan mitra binaan, study tour ke sentra industri, mengunjungi tempat-tempat bersejarah, bertemu dengan kepala daerah dan sebagainya," ujarnya.
Ia mengatakan, melalui program Siswa Mengenal Nusantara, diharapkan tunas-tunas muda generasi penerus bangsa mampu menjaga dan melestarikan kebudayaan bangsa tercinta Indonesia sekaligus terus memajukan peradaban bangsa.
Harapan ini juga menjadi bagian dalam "membangun pemahaman para pemangku kepentingan (stakeholders)" mengenai peran Kementerian BUMN dan BUMN dalam turut serta "Membangun Kapasitas Nasional (Nasional Capacity Building) melalui generasi muda penerus bangsa".
"Pertukaran pelajar ini dilakukan agar mereka saling mengenal keanekaragaman budaya maupun kekayaan alam di provinsi lain," kata dia.
Untuk pelaksanaan program di Sumsel, PIC BUMN yang ditentukan Kementerian BUMN yakni PT KAI (Persero) dan PT Semen Indonesia.
Ia menerangkan, program ini bukan hanya untuk para pelajar SMA dan SMK, namun juga melibatkan anak-anak disabilitas yang berasal dari SLB di kota tersebut.