Terkenal Karena Kasus Plagiat, Afi Nihaya Dulu Pakai Ponsel 600 Ribu, Kini Pegang Smartphone Mahal
Curhat Amanda diunggah melalui channel itzDeaMan pada media sosial YouTube sejak 13 Oktober 2012 atau hampir lima tahun lalu.
Dalam tulisannya itu, penulis atau Kompasianer yang lahir di Palembang tersebut mengaku menemukan ada kemiripan antara tulisan Afi Nihaya dengan Facebooker pemilik akun Mita Handayani.
Jika Afi Nihaya memilih judul "Belas Kasih dalam Agama Kita", sedangkan Mita menggunakan judul "Agama Kasih".
Sebagai bukti atas pengakuan Prigadi, dia menyertakan screenshot tulisan keduanya.

"Tulisan Afi mengenai belas kasih ini bisa dibilang sama persis dengan tulisan Mita Handayani yang diunggah ke Facebook pada 30 Juni 2016. Bahkan status-status Afi yang lain, seperti soal warisan, ditengarai memiliki ruh yang sama dengan narasi sebuah video viral yang juga diterjemahkan oleh Mita."
Demikian ditulis Pringadi.
Lalu, dilanjutkan, "Dari perbandingan di atas, yang berbeda hanyalah judul, tanda baca, dan enjambemennnya/ pemenggalannya, bukan? Namun, kita tahu bahwa bukan hanya chat via Whatsapp yang bisa dipalsukan dengan aplikasi. Status Facebook pun bisa, apalagi gambar di atas kurang meyakinkan. Lalu, alam mempertemukan saya dengan seseorang yang memiliki screenshoot lebih lengkap atas tulisa Mita Handayani."
Di bawah ini, diklaim sebagai screenshot tulisan lengkap Mita Handayani.




"Dari versi lengkap tersebut, bila kita bandingkan dengan tulisan Afi di sini akan kita temukan perbedaan lain, yakni tambahan 3 paragraf pada tulisan Afi, yang paragraf terakhir (namun hanya satu kalimat) adalah saduran kalimat yang diucapkan Malala."
Demikian ditulis lagi Pringadi.
Namun, belakangan menjadi masalah lain sebab tulisan asli "Agama Kasih" tak ditemukan warganet yang menaruh perhatian atas tudingan tersebut.
Sementara itu, terkait dengan tudingan tersebut, Afi melalui Kompas TV membantah dirinya melakukan penjiplakan karya orang lain.
Handphone Dulu dan Kini
Afi Nihaya pernah mengakui jika sejumlah tulisannya yang kemudian menjadi status pada akunnya pada Facebook ditulis menggunakan telepon genggam (handphone).
Dia pernah mengatakan, kalau menulis menggunakan komputer, idenya justru tidak keluar.
"Sepanjang apapun statusnya, ya saya ngetiknya pakaihandphone. Biasanya saya menulis siang atau sore hari selepas sekolah," katanya sebagaimana dikutip dari Kompas.com.