Tahun Depan Tidak Ada Seleksi untuk PPDB, Ini Alasanya
Setelah bersaing dalam seleksi penerimaan peserta didik baru (PPDB), akhirnya mereka berhasil lulus di SMA pilihannya.
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Slamet Teguh Rahayu
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Besok sejumlah siswa yang baru lulus dari bangku SMP di Sumatera Selatan (Sumsel) sedang bersuka cita.
Setelah bersaing dalam seleksi penerimaan peserta didik baru (PPDB), akhirnya mereka berhasil lulus di SMA pilihannya.
Namun ditengah kegembiraan ini, karena keterbatasan kuota, ada pula yang harus sedih akibat tidak diterima di sekolah negeri dan harus melanjutkan pendidikannya di sekolah swasta yang ada.
Sistem PPDB melalui jalur seleksi seperti ini memang sudah berjalan sejak lebih dari satu dekade ke belakang.
Meski demikian, untuk tahun depan Dinas Pendidikan (Disdik) Sumsel rencananya akan mengubah sistem PPDB khusus SMA/SMK ini, dari yang sebelumnya seleksi dengan hanya melihat hasil ujian nasional berbasis komputer (UNBK).
"Tahun depan kita gelar UNBK tunggal (dengan melihat hasil UNBK)," ujar Kepala Disdik Sumsel, Widodo saat dibincangi Tribunsumsel.
Bukan tanpa alasan PPDB dengan sistem seleksi seperti ini akan dihapuskan.
Menurut Widodo, selain hanya melakukan pemborosan biaya dan waktu, sistem seperti inipun rentan kecurigaan dari para wali murid dan masyarakat.
"Selain boros, karena harus mengeluarkan anggaran dan waktu, sekolah juga selalu dicurigai oleh masyarakat," terangnya.
Widodopun menganggap, PPDB dengan hasil nilai UNBK dianggap lebih fair.
Pasalnya, Widodo menganggap tak ada keraguan jika UNBK yang dilaksanakan sekarang ini, ialah hasil murni dari kerja keras para siswanya.
"Siapa yang mau menyangkal UNBK itu tidak murni?? Tidak adakan. Kalau UNKP (Ujian Nasional Kertas Pensil) mungkinlah ada kecurangan. Kalau UNBK saya yakin betul murni," tegasnya.