Kunjungan Pribadi ke Bali Obama Tetap Gunakan Pesawat Khusus dan Disambut Orang Penting Ini

Obama dijadwalkan tiba dengan pesawat khusus di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali pada pukul 17.55 Wita.

Editor: Hartati
SETPRES/LAILY RACHEV
Presiden Joko Widodo dan Presiden Amerika Serikat Barack Obama melakukan konferensi pers bersama dalam kunjungan kenegaraan di Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat, Senin (26/10/2015). Ini merupakan kunjungan kenegaraan perdana Joko Widodo ke Amerika Serikat setelah dilantik sebagai Presiden. 

TRIBUNSUMSEL.COM, BALI - Mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan keluarga dijadwalkan tiba di Bali, Jumat (23/6/2017), untuk berlibur.

Obama dijadwalkan tiba dengan pesawat khusus di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali pada pukul 17.55 Wita.

Asisten Pemerintahan dan Kesra Pemprov Bali, Dewa Putu Eka, mengatakan bahwa Obama berharap privasinya tidak terganggu selama melakukan liburan di Bali.

Menurut Putu Eka, sejak kedatangan, Obama hanya akan disambut oleh empat orang, yakni Gubernur Bali I Made Mangku Pastika, Pangdam IX Udayana Mayjend TNI Komaruddin Simanjutak, Kapolda Bali Irjen Petrus R Golose, dan Komandan Angkatan Udara, Bandara I Gusti Ngurah Rai Kolonel Penerbang Wayan Superman.

“Karena ini kunjungan yang sifatnya pribadi, namun kita tetap SOP standar keamanan tapi sifatnya terbatas. Tari-tarian tidak ada, begitu datang, bersalaman langsung ke mobil dan menuju tempat menginap,” ujar Putu Eka selepas rapat pengamanan kedatangan Obama di Ruang Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, Denpasar, Kamis (22/6/2017).

Pihak Obama, lanjut dia, berharap tidak ada media massa yang datang dan hanya memperbolehkan dokumentasi dari pihak Kemenlu atau Pemprov Bali.

Obama dijadwalkan berada di Bali sampai tanggal 28 Juni 2017.

Menurut kabar, Obama akan melanjutkan perjalanan ke Yogyakarta lalu mengakhiri perjalanannya di Indonesia dengan berkunjung ke Jakarta.

Obama akan berkunjung ke Bali bersama 13 orang lainnya, yaitu istri, anak-anaknya dan iparnya.

Berita ini telah tayang di Tribun Bali, Rabu (21/6/2017), dengan judul:Besok Barack Obama Tiba di Bali, Hanya 4 Orang Yang Diperkenankan Menjemput di Bandara Ngurah Rai

Ramalan Mengerikan Penujum Buta, Nasib Amerika setelah Berakhirnya Era Obama

TRIBUNSUMSEL.COM-Peramal buta dari Bulgaria, Baba Vanga, dikenal punya ramalan yang menjadi kenyataan.

Dia dikait-kaitkan mirip sang ahli nujum legendaris Nostradamus.

Meski Baba Vanga sudah meninggal pada 1996, tapi hingga kini masih banyak yang mempelajari semua ramalannya, karena banyak yang terbukti benar.

Nah, satu ramalan yang kini diperbincangkan adalah ucapannya soal nasib Amerika Serikat setelah Barack Obama tak lagi jadi presiden.

Isi ramalannya pun mengerikan, karena orang menghubungkannya dengan presiden AS terpilih saat ini, Donald Trump.

Sebagaimana diketahui, banyak yang menilai Donald Trump tak punya kapasitas mumpuni sebagai pemimpin negara.

Lalu apa isi ramalan Baba Vanga itu?

Baba Vanga pernah mengucapkan bahwa Amerika Serikat akan memiliki presiden pertama berkulit hitam, yang mana adalahBarack Obama.

Ramalan ini kemudian terbukti benar.

Baba Vanga menyebut, warga menaruh harapan besar di pundak sang presiden kulit hitam pertama Amerika itu.

Ramalan ini pun juga benar, karena saat Obama terpilih, warga Amerika mendengung-dengungkan jargon 'Hope' (harapan) untuk menggambarkan terpilihnya Obama.

Bahkan, poster kampanye Obama yang legendaris itu pun sampai memasang kata Hope itu.

Ramalan Baba selanjutnya, lagi-lagi benar.

Ia mengatakan, meski rakyat memberi harapan besar kepada sang sosok presiden kulit hitam ini, tapi, yang terjadi malah kebalikannya.

Sang presiden itu malah membawa Amerika ke krisis ekonomi, yang akhirnya menjalar ke negara lain.

Baba Vanga
Baba Vanga (viralthread.com)

Terbukti, Amerika mengalami krisisi ekonomi hebat di masa pemerintahan Obama.

Dunia, terutama Eropa, sampai mengalami krisis moneter.

Nah, ramalannya yang terakhir soal sosok presiden kulit hitam ini, adalah yang paling mengerikan.

Dia mengatakan, bahwa sang presiden, akan menjadi 'sosok yang terakhir'.

Tidak jelas apa maksud Baba Vanga, tapi banyak yang meyakini, bahwa Donald Trump akan membawa AS menuju kehancuran, sehingga tak ada lagi presiden yang akan terpilih.

Ada juga yang mengartikan, bahwa Obama adalah orang yang terakhir yang bisa menyelamatkan Amerika.

Sehingga, siapapun presidennya, termasuk Donald Trump, hanya akan membawa Amerika lebih terpuruk dari saat ini.

Siapa Baba Vanga?

Baba Vanga memang banyak mengucapkan ramalan yang akhirnya terbukti benar di masa depan.

Misalnya, terjadinya pergolakan revolusi di Arab atau lebih dikenal dengan Arab Spring, yang dimulai di tahun 2010.

Kemudian, dia juga meramal akan terjadinya peristiwa hancurnya Menara kembar WTC oleh serangan treroris.

Baba Vanga lahir di daerah pegunungan di pelosok Bulgaria.

Diyakini, dia mengalami buta akibat jadi korban bencana badai di daerahnya.

Setelah terkena angin puting beliung, Baba Vanga terlempar ke udara, lalu ketika terhempas ke tanah, ia mengalami cedera hebat di matanya. 

Sejak peristiwa ini, ia banyak membuat ramalan-ramalan tentang kehidupan di masa depan. (Metro.co.uk)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved