Terungkap, Misteri Keberadaan Ayah dalam Kaleng Biskuit Khong Guan
Kamu tau kan biskuit yang ikonik ketika lebaran, yaitu biskuit Khong Guan. Biskuit yang gambar kalengnya
TRIBUNSUMSEL.COM-Kamu tau kan biskuit yang ikonik ketika lebaran, yaitu biskuit Khong Guan.
Biskuit yang gambar kalengnya kerap dibuat meme-meme lucu tersebut memang banyak disantap sewaktu hari raya lebaran.
Hal yang membuat kaleng biskuit tersebut tenar adalah gambar keluarga yang ada dalam kaleng biskuit itu.
Dalam kalengnya, ada gambar lukisan ibu dan dua anaknya yang sedang menikmati teh dan biskuit.
Selama ini memang banyak yang bertanya tanya kemana sosok ayah dalam gambar kaleng biskuit tersebut.
Nah, bagi kamu yang penasaran, sang pelukis gambar tersebut yaitu Bernardus Prasodjo.
Bernardus kini sudah berusia 69 tahun.
Ketika itu, ia mendapat contoh gambar tersebut dari sebuah majalah.
Potongan gambar itu pun terlihat lusuh, sehingga ia mengikuti saja arahan yang diberikan pihak pemesan soal gambar yang diinginkan mereka.
Menurut Bernardus, gambar ikonik yang terdapat dikaleng biskuit tersebut tak jauh berbeda dengan gambar contoh yang disodorkan padanya.
"Ya cuma ini bajunya warna kuning, yang ini merah. Kemudian anaknya yang ini rada digeser ke mari, yang ini jadi pegang biskuit. Ya begitu aja," jelas pelukis kaleng biskuit Khong Guan itu, seperti dikutip dari KOMPAS.com.
Lalu kemana sih sosok ayah dalam kaleng tersebut?
Pelukisnya pun tak tau persis, karena dirinya hanya mengikuti gambar contoh yang diinginkan perusahaan tersebut.
Namun ia menuturkan hal tersebut merupakan cara untuk mempengaruhi ibu-ibu sebagai target pasar.
"Menurut saya itu cara untuk mempengaruhi ibu rumah tangga supaya membeli. Jadi yang penting ada ibunya di situ," jawab pria berusia 69 tahun itu.
"Karena yang belanja ibunya kok," tambah pria yang kini aktif dalam pengobatan prana tersebut.
Bernardus pun menceritakan proses pembuatan gambar itu.
Awalnya ia membuat sketsa terlebih dahulu agar sesuai keinginan pemesan.
"Kita sketch dulu. Kira-kira seperti ini mau gak. Sampai sudah setuju kira-kira komposisinya seperti itu, baru kita lukis," cerita Bernardus.
Tau gak guys? Ternyata lukisan ikonik di kaleng biskuit tersebut dibuat sudah puluhan tahun yang lalu, sekitar tahun 70an.
Bernardus juga menuturkan ia mengawali karier sebagai pelukis profesional sejak kuliah di Institut Teknologi Bandung.
"Yang penting dari pekerjaan-pekerjaan semacam itu, bisa punya rumah, bisa punya mobil," ujar Bernadus.
Saat itu, rumah kosnya di Jalan Lengkong Kecil Bandung bersebelahan dengan kantor redaksi Aktuil, sebuah majalah musik terkenal kala itu.
"Kami suka main ke situ, bantu-bantu buat ilustrasi. Keterusan. Lama-lama kuliahnya ketinggalan," ungkapnya.
Dulu karya-karyanya banyak yang terpampang di produk-produk makanan dan minuman yang dijual di supermarket.
"Dulu, saya ke supermarket, itu bangga sekali. Hampir semua etiket-etiket yang laku itu, saya yang bikin. Tetapi, makin ke sini, makin sedikit," ujar Bernardus.
Menurut Bernardus, saat ini karyanya yang tersisa hanya Khong Guan, Monde, dan Nissin wafer.
(TribunWow.com/ Ekarista Rahmawati P.)
