Tolak Full Day School dan Penghapusan Pelajaran Agama

Sementara untuk penghapusan pelajaran agama, dirinya terang-terangan menolak wacana tersebut.

Penulis: Edison | Editor: Hartati
Tribunsumsel.com/Edison
Walikota Prabumulih, Ir H Ridho Yahya MM. 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Edison Bastari

TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH - Wacana penerapan full day school dan penghapusan pelajaran agama yang dilontarkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia, Muhadjir Effendy, mendapat penolakan dari berbagai daerah termasuk dari Walikota Prabumulih, Ir H Ridho Yahya MM.

Suami Ir Hj Suryanti Ngesti Rahayu itu mengungkapkan, dirinya sependapat dilakukannya program full day school namun tidak mengurangi hari atau dalam artian Sabtu tetap sekolah.

Sementara untuk penghapusan pelajaran agama, dirinya terang-terangan menolak wacana tersebut.

"Untuk full day school kami sependapat sampai Sabtu namun kalau hari sabtu mau diliburkan, berarti itu namanya pemerintah mengajak anak-anak untuk bersantai. Penghapusan pelajaran agama, kami sangat sedih, kita menagis sekali mendengar wacana itu artinya kita mengajak akan santai dari awal (sejak dini), maksud kami full day school tetap anak digenjot untuk belajar," ungkap Ridho Yahya ketika diwawancarai usai pembagian dana oprasional ke ribuan warga di pendopo rumah dinas walikota, Rabu (14/6/2017).

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved