Jelang Lebaran, Warga Palembang Pilih Ini Untuk Dikirim Ke Sanak Keluarga Hingga Berton-ton
Sedangkan barang kiriman yang masuk ke Palembang didominasi oleh barang berupa pakaian, tas dan kosmetik.
Laporan Wartawan tribunsumsel.com, Iswahyudi
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Mendekati hari raya Idul Fitri, kiriman paket melalui jasa pengiriman mulai ramai.
Barang yang dikirim didominasi makanan khas Palembang, yakni Pempek.
Branch Manager JNE Palembang, Muhammad Daud mengatakan, pengiriman mulai ramai dari H-10 sampai H-3 lebaran.
"Terutama makanan yang banyak dikirim biasanya dari tahun ke tahun. Pempek itu paling banyak dikirim, sekitar 45 sampai 50 persen paket itu makanan dan bisa sampai tiga ton sampai enam ton pempek yang dikirim," katanya pada Tribun saat ditemui di Kantor JNE, Jalan Mayor Ruslan.
Sedangkan barang kiriman yang masuk ke Palembang didominasi oleh barang berupa pakaian, tas dan kosmetik.
"Karena banyak jualan online. Jadi barang yang masuk dari luar ya barang itu tadi," ujarnya.
Untuk pelayanan selama ramadan hingga lebaran, pihak JNE sudah menyiapkan segala persiapannya.
"Kami siapkan SDM nya, siapkan IT nya dan armada angkutannya. Kurir baru ditambah sampai 30 orang dan 10 orang lainnya diperbantukan di tempat berbeda. Ini memang persiapan untuk lebaran. Saat lebaran juga kami tetap buka, jadi kalau ada yang mau kirim barang, silahkan," ujarnya.
Tahun ini menurut Daud peningkatan pengiriman pasti ada.
Apalagi dari pusat ditargetkan 15 sampai 20 persen per tahun.
"Harga tetap normal tidak naik walaupun lagi ramai. Kami juga ada di 16 kabupaten kota sampai kecamatan, kalau jaringan lengkap barang-barang ke pelosok bisa cepat dikirim. Sehingga semua lapisan masyarakat bisa mengirim semua kebutuhan mereka ke seluruh Indonesia," ujarnya.
Karena pengiriman dari Palembang ke luar kota didominasi oleh makanan pempek, Daud memberikan beberapa saran kepada pengirim agar paket yang dikirim tidak rusak saat diterima.
"Kalau pengemasannya tidak sesuai. Bisa rusak nanti. Saran saya saat akan mengepak paket pempek, wadah cukanya haruslah dimasukkan dalam botol air mineral, karena kalau plastik bisa bocor. Kalau dalam botol air mineral, jangan diisi penuh, sisakan sedikit ruang untuk udara. Pempeknya biar tidak basi dibalur pakai sagu atau diolesin minyak sayur, atau divakum dalam kantong hampa udara. Kalau dipaketkan dalam kardus. Jangan lebih dari sepuluh kilo. Kalau lebih sepuluh kilo baiknya dibagi dua kardus. Kardusnya jangan bekas kardus mi atau air mineral, karena kalau kena air langsung rusak. Baiknya dalam kardus bekas kotak rokok, lebih tahan lama," ujarnya.
Untuk makanan ini menurut Daud, paling lama diterima selama dua hari.
"Masyarakat juga harus jujur saat kirim barang. Kalau kirim barang itu sesuai yang tertera, kalau makanan ya makanan. Ada beberapa kasus barang yang dikirim makanan tapi diselipkan juga uang tunai dan handphone, ini kan tidak boleh. Karena kalau uang tunai tidak boleh dipaketkan," jelasnya.
Daud menuturkan, ada beberapa barang yang dilarang dikirim melalui paket lewat JNE.
Kriteria barangnya yakni narkoba, senjata tajam, senjata api, airsoftgun.
Untuk pengiriman hewan menurutnya harus memiliki izin dari balai karantina.
"Harus dapat ijin dulu kalau hewan. Kalau tidak bisa mengurusnya, kami bisa urus. Kue juga kami tidak terima karena sudah beberapa kasus kalau kirim kue, pasti akan rusak saat diterima," ungkapnya.
Daud meminta masyarakat kalau ada barang yang dikirim atau diterima dalam keadaan rusak atau hilang segera melaporkan ke petugas.
"Segera laporkan agar bisa kami atasi secepatnya," jelasnya.
JNE juga memiliki layanan jemput kiriman (Layanan pick up), gratis. Cukup telepon dan SMS petugas JNE, tim pick up akan datang.
Layanan ini bisa menghemat tenaga, biaya dan waktu.
Untuk layanan pick up bisa menghubungi 08163206436, 08163203020, 08163203041 dan 081532222111.