Mau Mudik? Cari Tahu Daerah Rawan Kecelakaan Maupun Bencana di Sini
Tidak akan mengalami kenaikan tarif (tuslah) karena di Sumsel sudah tiga tahun ini tidak mengalami tuslah dan menggunakan tarif atas dan bawah.
Penulis: Weni Wahyuny | Editor: Hartati
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Diperkirakan H-10 arus mudik Hari Raya Idul Fitri 1438 H dimulai.
Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Selatan sudah memetakan posko dan rest area untuk para pemudik khususnya di wilayah Sumsel.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sumsel H Nasrun Umar mengatakan total 74 posko tersebar di seluruh Sumsel dengan melibatkan 1890 personil Dishub se Sumsel.
"Posko utama ada di Kantor Dishub Sumsel disertai dengan Posko Pembantu yang ada di beberapa titik di kabupaten/kota. Terminal tipe A memang bukan memang wewenang provinsi lagi tapi akan dijadikan rest area," kata Nasrun di kantornya, Rabu (7/6/2017).
Nasrun menyebutkan prediksi pemudik tahun ini mencapai 535329 orang dengan berbagai macam angkutan, dari darat, laut dan udara. Ini menurut Nasrun mengalami kenaikan dari tahun 2016 yakni sebesar 3,06 persen.
"Tahun ini arus mudik sudah mulai H-10, memang lebih panjang dari tahun sebelumnya yang biasanya H-7. Ini karena sebelum H-7 pemudik sudah mengalami lonjakan sehingga kita putuskan H-10," tambah Nasrun yang mengungkapkan H-5 diprediksi akan menjadi puncak arus mudik.
Terhadap tarif angkutan, lanjut Nasrun tidak akan mengalami kenaikan tarif (tuslah) karena di Sumsel sudah tiga tahun ini tidak mengalami tuslah dan menggunakan tarif atas dan bawah.
Dari Keputusan Gubernur Sumsel Nomor: 272/KPTS/DISHUBKOMINFO/2016, tarif dasar Rp 124,95 /penumpang/km, Tarif batas atas Rp 149,93/penumpang/ km, tarif batas bawah Rp 99,96/penumpang/km.
"Cepat lapor kalau memang ada yang menaikan tarif lebih dari yang ditetapkan dan kami akan berikan sanksi. Macam-macam sanksi, misalnya sudah dapat peringatan tapi masih saja akan dilakukan penghentian sementara, izin trayek dicabut tergantung seberapa besar pelanggaran yang dilakukan," ungkapnya.
Nasrun pula menghimbau kepada para pemudik agar memperhatikan jalan-jalan yang dianggap rawan baik kecelakaan maupun rawan bencana.
Misalnya lokasi rawan kecelakaan dan longsor di Sugiwaras-kabupaten Lahat, Tebing Tinggi-Tanjung Raya, Tanjung Raya-batas Provinsi Bengkulu dan lain sebagainya.
"Akan ada alat berat yang di standby kan di daerah rawan bencana serta beberapa mobil derek yang dipersiapkan," ucapnya.