Sebelum Wafat, Almarhum Adjis Saip Minta Dimakamkan Tidak di TPU, Melainkan Tempat Ini
Menurut Rusmiati, rumah tersebut merupakan rumah yang ditempati saat almarhum suaminya masih aktif berpolitik
Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Hartati
Laporan Wartawan TribunSumsel.com, Agung Dwipayana
TRIBUNSUMSEL.COM, INDERALAYA - Istri almarhum Adjis Saip, Rusmiati mengungkapkan, sebelum meninggal dunia, almarhum suaminya minta dimakamkan bukan di Tempat Pemakaman Umum (TPU), melainkan di halaman belakang rumah beliau di Jalan Sarjana, Kelurahan Timbangan, Kecamatan Inderalaya Utara.
"Bapak berpesan minta dimakamkan di halaman belakang rumah di Jalan Sarjana dekat Timbangan sana," kata istri almarhum, Rusmiati, Sabtu (3/6/2017).
Menurut Rusmiati, rumah tersebut merupakan rumah yang ditempati saat almarhum suaminya masih aktif berpolitik, baik sebagai Ketua DPD PDIP maupun sebagai Ketua DPRD Sumsel.
Sejak pensiun 13 tahun silam, rumah di Jalan Sarjana tersebut ditinggalkan dan almarhum beserta keluarga pindah ke rumah yang berlokasi di Jalan Bay Pas kilometer 36 lintas Inderalaya-Prabumulih, Kecamatan Inderalaya Utara pada tahun 2004.
"Sejak saat itu rumah lama jarang ditempati, cuma datang sekali-kali saja. Anak-anak juga sudah punya rumah," ujarnya.
Dilanjutkan Rusmiati, pesan mendiang suaminya tersebut akhirnya ditunaikan saat beliau wafat Jum'at (2/6/2017) kemarin.
"Bapak minta seperti itu. Kita sebagai keluarga, ahli waris, menjalankan wasiat Bapak," ujar wanita yang tampak berusaha tabah atas kepergian suaminya ini.
Almarhum Adjis Saip meninggalkan dua putra yakni Susanto Adjis dan Siswanto Adjis, dua menantu yakni Finalia Hasan dan Amanda serta tiga cucu yakni Krisna Bagus Nugroho, Satyapadya Bayu Nugroho dan Bimo.