Pakai Aplikasi Arah Kiblat untuk Salat, Bukannya Menghadap Ka'bah Malah Jadi Begini . . .
Dengan aplikasi ini mereka bisa mengerjakan salat di mana saja tanpa takut salah arah kiblat.
Penulis: M. Syah Beni | Editor: M. Syah Beni
TRIBUNSUMSEL.COM- Canggihnya teknologi saat ini membuat orang bergantung pada smartphone.
Jutaan aplikasi bisa dengan mudah diunduh.
Bahkan untuk aplikasi-aplikasi yang berhubungan dengan ibadah.
Seperti penunjuk arah kiblat.
Aplikasi ini kadang dipakai oleh orang-orang yang sering berpergian (traveller).
Dengan aplikasi ini mereka bisa mengerjakan salat di mana saja tanpa takut salah arah kiblat.
Apakah aplikasi ini bisa dipercaya ?
Baru-baru ini Malaysia menguji kebenaran aplikasi tersebut.
Ternyata Hanya dua dari sepuluh aplikasi arah kiblat yang diuji menunjukkan arah kiblat yang tepat.
Sementara tujuh lagi tersasar melenceng lima sampai 10 derajat kiri dan kanan dari arah kiblat, dan satu lagi melenceng sampai 45 derajat, lapor Berita Harian.
Pengujian yang dilakukan oleh Asosiasi Falak Syar'i Malaysia (PFSM) menyatakan dari sepuluh aplikasi berkenaan hanya myJakim dan Qibla Ka'bah yang menunjukkan arah yang tepat.
Ketua Asosiasi Falak Syar'i Malaysia (PFSM), Syed Kamarulzaman Syed Kabeer menasihati orang agar tidak terlalu tergantung pada aplikasi itu karena ia memiliki kelemahan, ataranya gangguan menarik medan magnet.
"Meskipun sudah dikalibrasi, akurasi arah kiblat menggunakan aplikasi itu dapat salah karena ada gangguan dan kelemahan lain seperti medan magnet."
"Peralatan dan sumber listrik yang berada di sekitar daerah juga mengganggu fungsi kompas karena setiap kabel peralatan itu akan mengeluarkan medan listrik.
"Gangguan terbesar adalah besi yang berada di sekeliling dan meskipun kita tidak melihat keberadaan besi, di dalam setiap bangunan atau lantai memiliki besi yang tertanam.
"Gangguan yang tidak nampak inilah menjadi kelemahan terbesar aplikasi bersangkutan," tambahnya.
Menurut dia, apa yang lebih mengkhawatirkan ada dugaan yang menyatakan ada antara aplikasi dihasilkan oleh individu tidak bertanggung jawab yang hanya ingin meraup keuntungan.
Pers berkenaan turut menyatakan ada pihak dengan sengaja menghasilkannya dengan tidak menghadap ke Ka'bah untuk tujuan tertentu.
"Terlalu banyak aplikasi ini sehingga dapat ditemukan dengan mudah dan gratis, bahkan kita tidak tahu aplikasi mana yang sudah diakui dan pada saat sama atas dasar apa serta formula apa aplikasi ini dibuat," kata Syed Kamarulzaman lagi.
Bagaimana dengan aplikasi buatan anak-anak dalam negeri ya ?