Berduan di Taman Malam Hari Buat Pacar Nafsu dan Minta Ini, Pukul Pacar Karena Permintaan Ditolak

Pelaku yang diduga nafsunya telah memuncak kemudian kesal dengan penolakan korban, lalu seketika melakukan tindakan kekerasan.

Penulis: Edison | Editor: Hartati
zoom-inlihat foto Berduan di Taman Malam Hari Buat Pacar Nafsu dan Minta Ini, Pukul Pacar Karena Permintaan Ditolak
net
ilustrasi

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Edison Bastari

TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH - Apes nasib dialami inisial MIS (18), warga Kelurahan Karang Raja 1 RT 01 RW 01 Kecamatan Prabumulih Timur kota Prabumulih.

Akibat menolak ketika diajak berciuman, perempuan manis tersebut harus menjadi korban penganiayaan pacarnya yang merupakan security di bank Panin Prabumulih yakni Yan Pratama.

Akibat penganiayaan itu, korban Mis mengalami luka lebam di bibir diduga dipukuli pelaku dan luka lebam di bagian kepala.

Peristiwa dialami Mis oleh Yan yang baru sebulan menjadi pacarnya itu terjadi di Taman Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur kota Prabumulih, Selasa (23/5/2017) sekitar pukul 21.30.

Tidak terima dengan apa yang dialaminya itu, Mis bersama keluarga kemudian melaporkan peristiwa tersebut ke Mapolres Prabumulih.

Dalam laporannya tersebut, Mis mengungkapkan peristiwa penganiayaan bermula ketika ia dan pacar yang baru jadian sebulan tersebut jalan-jalan ke Taman Prabujaya Kecamatan Prabumulih Timur.

Korban Mis ditemani kedua orang tuanya ketika menjalani pemeriksaan di Mapolres Prabumulih, Jumat (26/5/2017).
Korban Mis ditemani kedua orang tuanya ketika menjalani pemeriksaan di Mapolres Prabumulih, Jumat (26/5/2017). (Tribunsumsel.com/Edison)

Setelah cukup lama bersantai, kemudian pelaku Yan berniat mencium korban.

Namun lantaran hal itu dilarang agama dan dengan pelaku belum kenal lama, Mis kemudian menolak ajakan pelaku.

Pelaku yang diduga nafsunya telah memuncak kemudian kesal dengan penolakan korban, lalu seketika melakukan tindakan kekerasan.

Pelaku diduga memukul bibir korban hingga jontor, begitu pun bagian kepala korban.

Peristiwa pemukulan itu sendiri disaksikan masyarakat yang ada di lokasi kejadian dan petugas Satpol PP yang merupakan pengamanan taman.

Selanjutnya usai memukul korban, pelaku memaksa korban pulang.

"Keponakan kami cerita ke keluarga dan kemudian kami sepakat melaporkan korban ke Polres Prabumulih. Keponakan kami itu tinggal di Prabumulih ikut keluarga di RT 01 RW 01 Kelurahan Karang Raja, rumah kami di Muaraenim," ungkap Anton, yang merupakan paman korban.

Anton mengatakan, pihak keluarga melaporkan pelaku lantaran tidak terima dengan perlakuan yang melakukan kekerasan seenaknya padahal baru pacaran sebulan lalu.

"Baru pacaran saja sudah main pukul, bagaimana kalau sudah nikah. Untuk itu kami minta pelaku diamankan," tegasnya.

Kapolres Prabumulih, AKBP Andes Purwanti SE MM melalui Kabag Ops, Kompol Andi Supriadi SH SIK MH didampingi Kasat Reskrim, AKP Eryadi membenarkan adanya laporan tersebut.

"Laporan korban telah kami terima dan masih dalam pemeriksaan kami, kasus ini akan kami tindaklanjuti," tegasnya.

Terpisah, Yan Pratama ketika dimintai tanggapan terkait laporan korban Mis membenarkan jika ia melakukan perbuatan tersebut ke korban.

Namun memastikan kasus telah selesai karena telah berdamai dengan pihak keluarga korban.

"Dak usahlah, diberitakan jugo percuma, kami nak bedamai," ungkap pelaku ketika diklarifikasi di Panin Bank.(eds)

Subhanallah, Lihat Keadaan Wajah Santri Penghafal Alquran yang Meninggal Dipukuli Staf Sekolah

TRIBUNSUMSEL.COM, JOHOR BHARU-Mantan Mufti Johor, Malaysia Datuk Nooh Gadut mengatakan ia melihat wajah almarhum Mohamad Thaqif Amin Mohd Gaddafi, 11, yang meninggal bercahaya, tersenyum, berseri serta luar biasa.

Nooh Gadut mengunjungi jenazah siswa itu bersama beberapa pejabat dari Dewan Agam Islam Negeri Johor (MAINJ) di Rumah Sakit Sultan Ismail.

"Saya lihat wajah almarhum memang luar biasa."

"Benar juga seperti yang dikatakan bahwa Al-Quran adalah cahaya."

"Cahaya tidak hanya di dalam tetapi terlihat di wajah almarhum.

"Saya melihat dengan sahabat-sahabat yang lain wajahnya tersenyum, berseri dan seperti masih hidup."

"Itulah kelebihan (orang yang membaca Al-Quran)," kata Penasehat MAINJ dilansir siakapkeli dari Bernama.

Selain itu, ia juga turut menyatakan rasa kagum ketika diberitahu tentang keinginan almarhum yang ingin menghafal 30 juz Al-Quran.

Nooh juga terharu melihat dengan kesabaran orangtua almarhum Mohamad Thaqif Amin yang ikhlas menerima ujian tersebut sebagai qadha dan qadar dari Allah.

hapal quran
hapal quran (Siakapkeli)

~Bocah Penghafal Alquran Ini Tewas usai 2 Kakinya Diamputasi Gara-gara Dipukuli Staf Sekolah

TRIBUNSUMSEL.COM, KOTA TINGGI - Seorang santri di Malaysia yang kedua kakinya diamputasi akibat dipukuli oleh staf sekolah, dilaporkan meninggal dunia.

Sebelumnya anak laki-laki berusia 11 tahun itu mengalami koma, setelah diduga mengalami penyiksaan.

Dugaannya, bocah itu dipukuli dengan pipa air oleh seorang asisten pengasuh di sebuah madrasah swasta di Kota Tinggi, Negara Bagian Johor.

Sang ayah mengukuhkan kematian putranta, Rabu (26/4/2017).

Pada saat itu anggota keluarga sedang menggelar doa untuk memohon kesembuhan.

Demikian dikatakan sang ayah seperti dilaporkan surat kabar The Star.

Sebelum mengembuskan nafas terakhir, bocah ini telah dijadwalkan menjalani amputasi tangan.

Menanggapi kasus ini, kepolisian setempat mengatakan, korban bersama 14 teman sekelasnya dipukuli dengan selang air pada tanggal 24 Maret, karena membuat gaduh di aula sekolah.

Catatan harian korban menyebut, jika seorang siswa membuat kesalahan di sekolah swasta itu, maka seluruh santri akan dihukum.

Dikatakan, mereka rela mendapat giliran pertama untuk dipukuli agar bisa tidur cepat karena harus bangun pukul tiga pagi untuk shalat subuh.

"Ya Allah, bukakan hati orangtua saya supaya mereka mengizinkan saya pindah ke sekolah lain karena saya tidak betah di sini," demikian bunyi catatan harian yang dikutip surat kabar Malay Mail.

Kepala sekolah menolak memberikan keterangan terkait dugaan pemukulan itu dengan alasan polisi tengah mengadakan penyelidikan.

Asisten pengasuh yang dituduh memukuli telah ditangkap dan polisi telah memeriksa rekaman CCTV yang menunjukkan dugaan penyiksaan.

Kasus ini menggemparkan Malaysia dan sejumlah orangtua menyerukan agar pengawasan sekolah-sekolah agama swasta dapat diperketat.

Federasi Asosiasi Lembaga Tahfiz Al-Quran Nasional -organisasi payung untuk berbagai pesantren, madrasah dan sekolah agama, pun bersuara.

Mereka mengatakan telah melihat rekaman CCTV yang menunjukkan bahwa anak laki-laki itu sedang dipukuli pada telapak kakinya.

Namun ketua organisasi tersebut, Mohd Zahid Mahmood, mengatakan kepada wartawan, masyarakat tidak perlu terburu-buru mengambil kesimpulan.

Dia mengimbau warga menunggu hasil penyelidikan pihak berwenang.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved