Mengejutkan, Usai Pulang Umrah, Begini Penampilan Umi Pipik Sekarang

Rupanya, banyak perempuan Palembang yang tertarik dengan busana yang dijual Pipik.

Penulis: Linda Trisnawati | Editor: M. Syah Beni
WARTA KOTA/NUR ICHSAN
Pipik Dian Irawati 

Laporan wartawan TribunSumsel.com, Linda Trisnawati

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kini ada yang berbeda dari penampilan Ummi Pipik.

Hal tersebut terlihat ketika ia hadir untuk mengisi tausiah di acara Indonesia Hijab Fest (IHF) 2017 di Hotel Aryaduta Palembang, Senin (22/5/2017).

Dikutip dari Wikipedia, Pipik Dian Irawati Popon (lahir di Semarang, 26 November 1977; umur 39 tahun) yang dikenal dengan nama Pipik Dian Irawati adalah seorang pendakwah berkebangsaan Indonesia.

Perempuan berhijab yang biasa disapa Umi Pipik ini berasal dari Semarang, Jawa Tengah.

Umi Pipik adalah istri dari alamrhum Ustad Jefri Al Buchori dan mempunyai empat orang anak, yaitu Adiba Khanza Az-Zahra, Abidzar Al Ghifari, Ayla Azuhro, dan Attaya Bilal Rizkillah.

Sebelum menikah, Umi Pipik adalah cover girl majalah remaja Aneka di tahun 1995-1997.

Setelah dipersunting Ustad Jefri Al Buchori, Umi Pipik lebih memilih mengurus rumah tangga.

Setelah menikah, Umi Pipik pernah beberapa kali berduet dengan suaminya dalam lagu Sholawat Badar dan Thola'al Badru.

Tahun 2010, Umi Pipik tergabung dalam Fatimah Voice, sebuah grup lagu rohani yang berisi Pipik Dian Irawati, Puput Melati, dan Nia Paramitha.

Setelah suaminya meninggal, Umi Pipik berupaya untuk melanjutkan karier suaminya sebagai pendakwah.

Umi Pipik pernah beberapa kali mengisi pengajian dan sekarang menjadi juri di Akademi Sahur Indonesia Junior 2014.

Berawal dari niat sejak dua tahun yang lalu, maka kini Ummi Pipik sudah secara resmi memakai cadar

Baca: Sebentar Lagi Menikah, Sang Pria Terkejut Lihat Video Liar Calon Istrinya dan Ini yang Terjadi

Baca: Polisi Temukan Ceceran Kondom dan Amankan Enam Gigolo Saat Gerebek Pesta Seks Gay

Baca: Ngeri, Ini Status Terakhir Siti Sebelum Ditembak Sang Suami dalam Keadaan Hamil 2 Bulan

"Sebelumnya saya memang sudah berniat pengen memakai cadar, karena masih ada terikat kontrak jadi makainya masih setenga-setengah. Nah ini sehabis pulang Umroh kurang lebih baru dua minggu udah resmi bercadar," bebernya.

umi pipik
umi pipik ()

Ia pun mengatakan, kalau yang tadinya job di bulan Ramadan uda full jadwalnya, namun setelah pada tahu bercadar jadi dibatalkan semua kontraknya.

"Gak apa-apa sih dibatalkan, karena rezeki kan sudah di atur sama Allah ya. Jadi sekarang lebih fokus ngisi tausiah atau ceramah-ceramah aja," ujarnya

Baca: Bosan Dicabuli, Lihat Tindakan Nekat Wanita Ini Untuk Membalas Dendam Pada Pria Tersebut

Baca: Sering Nonton Film Porno Tidak Ada Istri di Rumah Anak Kandung Jadi Sasarannya

Baca: Akurnya Istri-istri Kiwil, yang Tua Bersyukur 18 Tahun Menemani, yang Muda Bilang Sayang

"Dengan memakai cadar memang banyak tangapan masyarakat yang berbeda-beda. Mulai dari imej seorang perempuan bercadar hingga yang berkaitan dengan rezeki. Namun meskipun begitu kalau sudah berani berhijrah berarti berani ditinggalkan," katanya.

umi pipik
umi pipik ()

Untuk itu baginya dibutuhkan kemantapan hati, harus yakin, jangan setengah-setengah dan istiqarah.

Bercadar dinilai Pipik sebagai salah satu upayanya untuk hijrah menjadi pribadi yang lebih baik dalam segi agama.

Selain aktif di tawaran ceramah, ia juga masih disibukkan dengan usaha butik hijabnya.

Koleksi beratas namakan dirinya tersebut ikut dipamerkan selama perhelatan IHF 2017.

umi pipik
umi pipik ()

Rupanya, banyak perempuan Palembang yang tertarik dengan busana yang dijual Pipik.

Bahkan, tak sedikit yang mengabadikan diri dengan berselfie di depan stan busana milik Pipin.

Selain di busana, Pipik juga mulai meretas usaha kue-kue kering.

Temukan Catatan Ustaz Jefry Al-Buchory Sebelum Meninggal, Umi Pipik Langsung Berderai Air Mata

TRIBUNSUMSEL.COM- Tak terasa sudah empat tahun berlalu meninggalnya Ustad Jefry Al-Buchori alias Uje.

Ustadz Uje meninggal dalam sebuah kecelakaan maut di Pondok Indah, Jakarta Selatan

Kepergian dai kondang itu menyisakan duka bagi sang istri, Pipik Dian Irawati.

Apalagi, beberapa waktu usai almarhum pergi Umi Pipik secara tak sengaja menemukan pesan-pesan Uje di catatan hariannya.

Catatan itu kata Umi Pipik ditulis Uje di Ipad miliknya tepatnya saat Ultah di Bali sekitar seminggu sebelum meninggal.

"Pesan ini ditulis oleh beliau waktu ultah di Bali sebelum ia meninggal. Pesan itu ada di ipad, tidak sengaja terbuka. Dan saya juga baru tahu. Uje nulisnya seminggu sebelum meninggal," kata Umi Pipik Agustus 2014 lalu.

Saat itu Umi Pipik tak bersedia menceritakan apa tulisan terakhir yang dibuat suaminya.

Namun, ia mengaku akan pesan itu akan dijadikan lirik untuk sebuah lagu.

Umi Pipik mengakui ia tak bisa membendung air matanya tiap kali membaca pesan almarhum.

"Setiap saya membaca, nangis. Akhirnya saya ingin membuat lagunya. Setelah saya bersenandung sendiri dan akhirnya mendapatkan nadanya," imbuh dia.

Sebelum ditemukan pesan terakhir yang ditulis di iPad itu, Pipik telah membaca catatan terakhir Uje di buku hariannya, beberapa hari setelah Uje wafat.

Dalam catatan penuh hikmah itu tersirat keinginan Uje untuk segera bertemu Rasulullah.

“Beliau menuliskan dalam buku hariannya bahwa siapa sebenarnya Rasulullah itu… ya Allah sampai membuat aku begitu rindu padanya. Berikan hamba kesempatan sebentar saja untuk bertemu dengannya walau hanya dalam mimpi,” tutur Pipik seperti dikutip Bersamadakwah.

Usai kepergian suaminya Umi Pipik memang merilis sejumlah lagu.

Salah satunya berjudul ‘Janji Hawa’ yang merupakan ciptaan Melly Goeslaw.

Lagu ini tampaknya adalah bukti kesetiaan Umi Pipik kepada ustadz Uje.

Kedua, Umi Pipik merilis lagu berjudul ‘Kerinduan’. 

Lagu ini dikhususkan untuk mengenang suaminya itu.

Berikut liriknya:

ku tatap langit siang
mencari-cari bayangmu
kala hari itu mendengar
tak ku temui juga bayanganmu

hatiku pun menjerit
menyaksikan lautan manusia
mengusung tubuhmu yang kaku
ku sadari engkau telah pergi

kerinduanku menggelembung berapi-api
kadang akal sehatku menipis
dan melupakan ini takdir Illahi

tebalnya cinta dan kasihmu membentangkan jalan
untuk kita lalui bersama
menemuimu di surgaNya

terima kasih kau ajar kami cinta
dan keikhlasan yang tak berakhir
tegar dan kuat di jalanNya

ya Allah Maha Memutuskan segalanya
kami ridho walau terlalu getir
sampai jumpa di surgaNya

hatiku pun menjerit
menyaksikan lautan manusia
mengusung tubuhmu yang kaku
ku sadari engkau telah pergi

kerinduanku menggelembung berapi-api
kadang akal sehatku menipis
dan melupakan ini takdir Illahi

tebalnya cinta dan kasihmu membentangkan jalan
untuk kita lalui bersama
menemuimu di surgaNya

terima kasih kau ajar kami cinta
dan keikhlasan yang tak berakhir
tegar dan kuat di jalanNya

ya Allah Maha Memutuskan segalanya
kami ridho walau terlalu getir

sampai jumpa di surgaNya.

Ustaz Jefry Al Buchori meninggal dunia akibat kecelakaan tunggal di Jalan Gedong Hijau 7 Pondok Indah, Jakarta Selatan, Jumat 26 April 2013.

Saat itu, Uje yang mengendarai motor Kawasaki E650 bernomor polisi B 3590 SGQ menabrak sebuah pohon di Jalan Gedong Hijau 7 Pondok Indah, Jakarta Selatan.

Ribuan orang turut menshalati dan mengiringi jenazahnya ke pemakaman. Shalat ghaib dan doa untuk almarhum Uje juga digelar di berbagai kota.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved