Pengantin Wanita Menangis di Malam Pertama, Bukannya Berbulan Madu, Suami Menyuruhnya Begini

Keduanya masih saling terdiam di atas ranjang, hanya sekali-kali beradu pandang. Tiba-tiba telepon genggam suami berbunyi.

Editor: M. Syah Beni
Kolase Tribunsumsel.com/ Net
Ilustrasi 

TRIBUNSUMSEL.COM - Menjalani hubungan asmara dengan harmonis dan langgeng merupakan dambaan banyak pasangan. Namun, hubungan tanpa konflik adalah hal yang bisa dibilang mustahil.

Faktanya, banyak pasangan mengalami kendala dan pertentangan dalam mempertahankan hubungan untuk terus berjalan sesuai rencana.

Namun, konflik pasangan di Arab Saudi sungguh menarik untuk dijadikan pelajaran terutama, bagi pasangan yang baru saja melangsukan pernikahan.

Dilansir Eberita.org, usai melaksanana walimah atau rsepsi pernikahan, kedua pengantin itu segera ke apartemen. Malam ini adalah malam pertama mereka.

Keduanya masih saling terdiam di atas ranjang, hanya sekali-kali beradu pandang. Tiba-tiba telepon genggam suami berbunyi. Rupanya ada beberapa orang temannya yang terlambat menghadiri walimah tadi.

“Tadi mobil kami mogok,” kata teman di balik telepon. Mereka mengabarkan posisi mereka dan akan tiba beberapa waktu lagi di apartemen, jika sang pengantin mengijinkan. Mereka tahu persis bahwa ini adalah malam pertama sehingga mereka tak mau mengganggu. Rupanya, sang pengantin tidak hanya mengijinkan, ia juga bertanya apakah mereka sudah makan.

“Belum,” jawab mereka dengan polos.

“Baiklah, nanti aku akan meminta istriku menyiapkan makan malam untuk kalian”

“Yang benar saja. Ini malam pertama, mana mungkin ada pengantin wanita yang mau masak di malam pertama.”

“Ya kalau tidak mau tinggal aku belikan makanan yang sudah jadi,” jawabnya.

Laki-laki itu kemudian memberitahu istrinya bahwa teman-temannya akan datang. “Kita siapkan makan malam untuk mereka ya, mereka datang dari jauh. Tadi mobilnya mogok. Insya Allah ini bagian dari memuliakan tamu,” sang istri mengangguk. Meskipun dalam hati ia sebenarnya agak keberatan ada tamu di malam pertama mereka.

Sang suami pamit keluar untuk ke supermarket terdekat. Tak seberapa lama, ia pun kembali sambil membawa beberapa kantong belanjaan. Betapa terkejutnya sang istri, rupanya suaminya membeli bahan-bahan mentah. Bukan makanan yang sudah jadi.

“Tolong masakkan untuk tamu kita ya,” kata sang suami. Mendengar ini, tangis sang istri hampir pecah. Ia disuruh masak di malam pertama? Tapi demi mentaati suami yang baru malam ini mereka berduaan, sang istri tidak protes. Ia bergeges pergi ke dapur yang lokasinya menyatu dengan ruang tamu apartemen itu.

Sang suami tidak tahu, saat mulai memasak, mata istrinya sudah berkaca-kaca. Ia tak habis pikir mengapa ia harus masak di malam pertama. Ada butir-butir bening mulai membasahi pipinya.

Bel berbunyi. “Assalamu’alaikum…” ucap salam terdengar serentak saat sang suami membukakan pintu. Rupanya teman-temannya telah datang, tepat di saat istrinya hampir selesai memasak.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved