Apakah Berbahaya Melakukan Hubungan Seks di Luar Angkasa ? Ini Jawaban Para Astronot ! Mengejutkan!

Sebuah pertanyaan mengagetkan dilontarkan oleh wartawan Gizmodo Ryan F. Mandelbaum dan Rae Paoletta saat wawancara dengan astronaut Mike Massimino, ya

China.org.cn
Astronot Tiongkok Yang Liwei duduk di pesawatnya pada 2003 

TRIBUNSUMSEL.COM - Sebuah pertanyaan mengagetkan dilontarkan oleh wartawan Gizmodo Ryan F. Mandelbaum dan Rae Paoletta saat wawancara dengan astronaut Mike Massimino, yang telah dua kali ke luar angkasa untuk membantu memperbaiki Teleskop Luar Angkasa Hubble.

Mereka bertanya, bagaimana para astronaut melakukan buang air besar?

Lalu, apakah berbahaya melakukan hubungan seks di sana?

Untuk pertanyaan apakah seks berbahaya di luar angkasa, Massimino menjawab diplomatis.

"Ada lebih banyak hal berbahaya yang dapat Anda lakukan di luar angkasa daripada itu."

Massimino menambahkan, soal apakah seorang anak dapat diciptakan di luar angkasa masih buram.

"Jika hubungan seks dilakukan sebagai rekreasi, itu satu hal. Sementara hubungan seks yang dilakukan untuk prokreasi itu hal lain. Bagaimana janin berkembang dalam gravitasi nol? Mungkin tidak akan berjalan dengan baik?" kata Massimino.

Masa depan spesies kita mungkin tergantung pada jawaban pertanyaan tadi.

Bagaimana dengan pergerakan makanan di usus?

Massimino menjawabnya dengan sangat hati-hati dan rinci.

Baju astronot biru.
Baju astronot biru. (mirror.co.uk)

"Kotoran itu dipadatkan (di toilet pesawat luar angkasa) dan dibawa ke Bumi. Di stasiun luar angkasa, kita pup ke sebuah wadah plastik, kemudian diikat. Lalu didorong ke bawah dan tempatkan wadah baru di atasnya untuk dipakai pup orang berikutnya.

“Bila toilet penuh, tempat dudukan bisa digunakan untuk menutup. Kurang lebih seperti kontainer besi yang besar. Lalu taruhlah di pesawat pengangkut barang. Beberapa pesawat pengangkut tiba dalam keadaan kosong, yang akan mengangkut sampah-sampah termasuk kaleng pup tadi. Pesawat ini kemudian menyebarkan sampah tadi yang akan terbakar saat masuk ke Bumi."

Saat ditanya bagaimana kondisi di luar angkasa, Massimino menjawab, “Luar biasa. Sungguh ajaib, ini adalah hal terindah yang pernah Anda lihat." (Intisari.grid.id) 

Mannequin Challenge ala astronot.
Mannequin Challenge ala astronot. (Twitter/@Thom_astro)

Amankah Berhubungan Badan di Luar Angkasa?

Salah satu misi eksplorasi antariksa terbaru yang dirancang adalah "Inspiration to Mars".

Misi ini berencana memberangkatkan suami istri untuk melanglang buana ke antariksa serta melihat Mars tanpa perlu mendarat di permukaannya.

Pertanyaannya, bila sepasang suami istri yang diberangkatkan, bisakah mereka berhubungan seks dalam perjalanan yang diperkirakan berlangsung selama 501 hari?

Bila dalam misi luar angkasa astronot sebisa mungkin tak berhubungan seksual, hal yang sama sulit dicegah pada suami istri.

"Pastinya saya yakin pasangan suami istri yang ikut 'Inspiration to Mars' akan merencanakan untuk berhubungan seksual di antariksa. Itu sudah pasti. Saya kira itu permintaan tak tertulis," kata Laura Woodmansee, penulis buku Sex in Space.

Namun, hubungan seksual di antariksa masih perlu dipikirkan dampaknya.

Belum bisa dinyatakan apakah hubungan seksual di antariksa benar-benar aman, apalagi bila dampaknya nanti adalah kehamilan.

"Seks sangat sulit dilakukan di gravitasi nol karena Anda tak punya daya tarik. Anda tetap menabrakkan diri ke tembok. Pikirkan, tak ada gesekan, tak ada hambatan," kata Athena Andreadis, biolog sekolah medis, University of Massachusets, seperti dikutip Space, Rabu (17/4/2013).

"Ada banyak risiko hubungan seksual di antariksa, seperti kehamilan ektopik. Tanpa perlindungan atmosfer Bumi, level radiasi yang tinggi di antariksa juga bisa mengakibatkan cacat lahir (bila seks sampai berdampak kehamilan)," kata Woodmansee.

Kini di tengah sedikitnya manusia yang punya kesempatan ke antariksa, topik seks di antariksa mungkin masih bisa dihindari.

Namun, bagaimana dengan cita-cita manusia mengolonisasi Mars?

Mau tak mau, masalah itu harus dibicarakan dan dipecahkan.

Woodmansee mengungkapkan, sejauh ini masih banyak yang belum diketahui. Manusia mengalami evolusi di Bumi.

Dengan demikian, memikirkan pindah ke luar angkasa berarti manusia mengarahkan evolusi ke arah berbeda.

Soal "Inspiration to Mars", terlepas dari masalah seks di luar angkasa, tetap patut dihargai.

Paling tidak, dari misi ini, ide misi lain yang lebih pendek, seperti ke orbit dekat Bumi, bisa diciptakan. Di masa depan, ke orbit dekat Bumi mungkin bisa seumum ke Bali saat ini.

(Kompas.com) 

Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved