Di Negara Ini Jika Kamu Alami Kecelakaan, Tidak Akan Ada yang Menolong, Ini Alasannya
Di Negara ini, jika ada yang mengalami kecelakaan di jalan raya atau mengalami cedera di tempat umum. Orang rata-rata tidak akan peduli.
Penulis: Kharisma Tri Saputra | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM - Di Negara China, jika ada yang mengalami kecelakaan di jalan raya atau mengalami cedera di tempat umum.
Orang rata-rata tidak akan peduli.
Bukan karena apa-apa, alasannya jika ada orang mencoba membantu.
Kemungkinan besar ia juga akan dituduh bersalah.
Dan harus membayar kompensasi terhadap cedera orang yang ditolongnya itu.
Lebih parah lagi jika kecelakaan sampai menyebabkan cedera.
Dilansir ohmymedia, pemilik kendaraan itu akan mencoba melanggar orang tadi berulang-kali hingga meninggal.
Jika orang yang ditabrak itu tak meninggal, si pengemudi bukan saja harus membayar denda.
Bahkan menanggung biaya rumah sakit, biaya rehabilitasi dan biaya kehilangan mata pencarian bagi orang yang tak sengaja tertabrak tadi.
Jadi lebih baik ditabrak sampai meninggal, sehingga si sopir tadi harus bayar denda hanya sekali saja.
Terlalu suka mencari kesalahan dan mengintai peluang menemukan kekayaan melalui jalan singkat.
Maka orang takkan suka bantu-membantu kearah kebaikan lagi.
Bahkan lebih baiklah biarkan orang lain dalam kesusahan dari memberi pertolongan yang akhirnya memakan diri sendiri.
Seberapa sering terjadi rumah sakit pemerintah menerima kasus yang ditolak oleh seluruh rumah sakit lain.
Akhirnya rumah sakit pemerintah tersebut dipanggil kembali oleh pasien yang tak tahu terima kasih ketika penyembuhan tak seperti yang diharapkan.
Ada alasan kuat kenapa kebanyakan rumah sakit di luar menolak kasus Anda.
Karena Anda atau penyakit Anda sulit diobati dan outcome yang diperkirakan kurang memuaskan.
Siapapun tak ingin menanggung jika timbul komplikasi atau bakal digugat kemudian hari.
Sebuah rumah sakit pemerintah pernah diancam gugatan karena operasi memperbaiki kemaluan yang cacat akibat khitanan kurang berhasil.
Itulah balasan akibat mencoba membuat kebaikan.
Tatkala semua rumah sakit lain menolak untuk merawat kasus itu.
Pastilah rumah sakit tersebut merasa lega tak terseret kesusahan tersebut.
Sama juga menolak untuk mengatur pasien jantung yang kemudian menuntut sebuah rumah sakit pemerintah yang sudi merawatnya baru-baru ini.
Pasti ia bersyukur karena selamat dari kemelut potensi gugatan pasien tadi.
Ada caranya untuk menjadi dokter yang takkan dituntut:
• Jangan terima apa-apa hal yang sulit atau yang tidak ada harapan sembuh
• Saring pasien Anda. Dorong mereka jika memiliki banyak masalah medis. Tolak juga jika mereka terlalu cerewet.
• Jika ada dokter lain meminta bantuan mengelola kasus darurat melibatkan hidup mati; lari jauh-jauh.
Tak susah sebenarnya mau jadi dokter seperti ini.
Namun benarkah masyarakat menginginkan dokter seperti ini?
Dokter yang lebih mementingkan reputasi dan keamanan sendiri lebih daripada nyawa manusia?