Tragis, Istri Beri Hadiah Ultah Kencan dengan Waria, Suami Meninggal dan Kelamin Waria Patah
Seorang Waria menggugat wanita setelah suami wanita itu telah menyebabkan kelaminnya `patah '.
Penulis: Kharisma Tri Saputra | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM, SPANYOL - Seorang Waria menggugat wanita setelah suami wanita itu telah menyebabkan kelaminnya `patah '.
Ini terjadi setelah pria itu meninggal karena serangan jantung ketika mereka melakukan seks.
Dilansir mynewhub, Waria tersebut, Jennifer, telah menggugat Sylvia sebanyak Rp 265 juta.
Sylvia telah mempekerjakan Jennifer untuk melakukan seks dengan suaminya, Miguel yang sudah berusia 60 tahun saat hari ulang tahunnya.
"Setelah kami melakukan seks, Miguel memberitahu jika saya gagal memenuhi fantasinya dan ketika melakukannya, dia telah diserang sakit jantung.
"Saya terpaksa memberitahu Sylvia dan ambulans datang," kata Jennifer dalam acara realitas TV, Caso Cerrado di Spanyol, yang berkisar tentang suasana dalam pengadilan.
Acara TV itu dibawakan oleh Ana Maria Polo dan pengakuan Jennifer itu mengejutkan banyak orang.
Tayangan ini pertama kali ditayangkan pada bulan Oktober tahun lalu namun tersebar melalui Facebook pada minggu lalu.
Sejauh ini telah ditonton lebih dari lima juta.
Pada akhir acara, Jennifer setuju menerima bayaran sebesar Rp 81 juta dari Sylvia.
Namun banyak yang menganggap hal tersebut adalah palsu dan pembuat acara tersebut menyewa orang untuk berakting.
Edwindi Sempoyongan Usai Kencan dengan Pacarnya Seorang Waria
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Baru selesai berkencan dengan teman lelakinya sambil menggunakan sabu, Edwindi (16) ditangkap anggota Polsek Gandus Palembang ketika keluar dari salon gepeng di Jalan PSI Lautan Kelurahan 36 Ilir Gandus Palembang.
Edwindi yang baru keluar sambil sempoyongan, membuat anggota Polsek Gandus curiga hingga langsung menangkapnya.
Ketika diperiksa, ternyata ditemukan satu paket kecil sabu seharga Rp 50 ribu.
Dari penggeledahan tersebut, langsung dilakukan pengembangan dengan mendatangi salon gepeng yang merupakan milik Eyi.
Namun, Eyi berhasil kabur mengetahui kedatangan anggota Polsek Gandus yang dipimpin langsung Kapolsek Gandus AKP Dedi Rahmad.
Ketika akan masuk, sempat terdengar empat kali bunyi suara petasan.
Polisi melihat dua pemuda yang sedang menyalakan petasan, langsung mengamankannya.
"Aku beli sabu dari Eyi seharga Rp 40 ribu, karena dia teman baik aku."
"Kalau orang lain yang beli, Rp 50 ribu tetapi aku dapat diskon."
"Sebelumnya, kami pakai dulu di salonnya sambil berkencan di dalam salon itu," ujar Edwindi yang merupakan warga PSI Lautan RT 8 RW 2 Kelurahan 36 Ilir Gandus Palembang saat diamankan, Selasa (20/9/2016).
Gustomi (22) dan Deryansyah (18), langsung diamankan karena memberikan kode ketika polisi akan masuk untuk melakukan penggeledahan.
Dari penggeledahan yang dilakukan, ditemukan barang bukti senpi rakitan, empat amunisi, satu paket kecil sabu, alat hisap, pyrex dan pipet.
Gustomi (22) dan Deryansyah (18) mengaku, hanya nongkrong di depan lorong dan apabila polisi masuk langsung memberikan kode menggunakan petasan.
Kapolresta Palembang Kombes Pol Tommy Aria didampingi Kapolsek Gandus Palembang AKP Dedi Rahmad menuturkan.
Dari penangkapan yang dilakukan tidak hanya tiga tersangka yang diamankan, tetapi ada juga senpi rakitan, empat amunisi, dua sajam, alat hisap, pipet, pirek dan sabu paket hemat.
"Ternyata, mereka ini juga menggunakan sistem keamanan agar polisi yang masuk dapat ketahuan."
"Dengan menggunakan petasan, para pelaku bisa kabur setelah mendengar kode yang diberikan," ujarnya.