Ngeri Banget Lewat Jalanan di Kabupaten Ini, Mulai Masuk Lobang Sampai Tercebur Sungai

Baik kendaraan roda dua maupu roda empat. Kendaraan pribadi maupun kendaraan angkutan barang kecil dan besar kesulitan melintas.

TRIBUNSUMSEL.COM/RETNO WIRAWIJAYA

TRIBUNSUMSEL.COM,BATURAJA - Jalan penghubung Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), dengan Kabupaten Muaraenim kondisinya sekarang ini semakain parah saja.

Kondisi ini, diakui menyulitkan pengguna jalan untuk melintas.

Baik kendaraan roda dua maupu roda empat. Kendaraan pribadi maupun kendaraan angkutan barang kecil dan besar kesulitan melintas.

Pantauan Tribun Sumsel di lapangan, beberapa hari terakhir, kondisi jalan yang berada di Kecamatan Semidang Aji, OKU tersebut mengalami kerusakan cukup parah.

jalanan rusak oku 2017
jalanan rusak oku 2017 (TRIBUNSUMSEL.COM/RETNO WIRAWIJAYA)

Saat itu cuaca sedang cerah-cerahnya. Lubang-lubang besar mengaga di tengah jalan.

Memang tidak semua jalan berlubang atau mengalami kerusakan.

Kondisinya kerusakan jalan berjarak.

Begitu lah kondisi jalan penghubung dua Kabupaten di Sumatera Selatan ini.

Beruntung saat terpantau tidak hujan.

Sebab menurut warga sekitar yang kerap melintas, lubang besar yang ada di jalan tersebut jika hujan mengguyur, akan terjadi genangan air.

Hal ini menyebabkan banyak kendaraan yang terjebak lubang.

Terpantau juga, bukan hanya berlubang. 

Di beberapa titik jalan juga ada yang mengalami longsor cukup besar.

Misalnya di jalan terletak di pinggir aliran Sungai Ogan di Desa Tubohan Kecamatan Semidang Aji.

Longsoran jalan terlihat jalas dan cukup lebar.

Hampir separuh badan jalan lenyap terbis ke bibir sungai. Panjangnya sekitar lebih kurang 20-30 meter.

Untuk memudahkan pengguna jalan melintas dan mengantisipasi hal yang
tidak diinginkan jalan longsor itu diberi tanda peringatan, spanduk berwarna kuning, bertulisan tinta hitam berisi “hati-hati ada longsor”.

Selain itu diberi pembatas dengan karung berisi pasir.

Karung-karung berisi pasir itu disusun rapi di sepanjang jalan longsor.

Hanya satu jalur saja yang bisa digunakan di lokasi tersebut.

Dengan demikian pengguna jalan harus bergantian untuk melintas.

Kalau tidak, jika tetap dipaksakan melintas berbarengan bukan tidak mungkin kendaraan terjungkal ke sungai.

Jarak jalan ke sungai cukup tinggi, lebih kurang sekitar 5-8 meter.

Menurut Rudi pengguna jalan, kondisi itu ia sadari sudah lama terjadi.

Ia mengharapkan agar pemerintah melalui dinas atau pihak terkait cepat mengambil tindakan atas kerusakan tersebut.

“Harapan kita ya segera diperbaiki. Sehingga masyarakat merasa nyaman saat melintas. Tidak khawatir terjebak lubang yang dalam. Apa lagi longsor seperti ini,” harapnya, Minggu (16/4/2017).

Sementara pihak terkait sanpai berita ini diturunkan belum bisa dikonfirmasi.(rws)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved