Penyidik KPK Disiram Air Keras

Selain Novel Baswedan, Inilah Artis dan Polisi yang Jadi Korban Air Keras

Beberapa pelaku dunia hiburan dan penegak hukum seperti polisi juga pernah diberitakan menjadi korban penyiraman air keras.

net
korban penyiraman air keras 

TRIBUNSUMSEL.COM-Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan disiram air keras oleh orang tak dikenal usai salat subuh di kawasan Kepala Gading, Jakarta Utara.

Saat ini Novel tengah dirawat intensif di rumah sakit. Berdasarkan foto yang beredar, wajah Novel tampak melepuh di bagian kedua mata dan kening.

Novel bukanlah satu-satunya, korban penyiraman air keras.

Beberapa pelaku dunia hiburan dan penegak hukum seperti polisi juga pernah diberitakan menjadi korban penyitaman air keras.

Bahkan wajah seorang polisi pernah diberitakan hancur disiram air keras ketika terjadi kerusuhan supoerter klub sepakbola Pesija Jakarta.

Wajah Polisi Ini Hancur Disiram Air Keras Oleh Oknum Jakmania

Nasib nahas harus diterima oleh anggota kepolisian Brigadir Hanafi yang kritis usai dianiaya oleh oknum suporter Persija Jakarta.

Kabar tersebut diungkapkan oleh Divisi Humas Polri melalui laman Facebook resminya. 

"Turut berbelasungkawa bagi anggota kami Brigadir Hanafi dan rekan-rekan Bayangkara yang berjaga dalam pertandingan Persija vs Sriwijaya yang kini kritis," tulis Facebook resmi Divisi Humas Polri beberapa waktu lalu.

Hanafi mengalami pecah mata kiri karena disiram air keras dan dilempar batu oleh oknum Jackmania.

Melalui foto yang diunggah Divisi Humas Polri, tampak Hanafi dikejar-kejar oleh sejumlah oknum pendukung Persija.

Salah satu pria yang berseragam Persija warna merah tampak mengejar sambil memegang gelas plastik.

Pria tersebut tampak melempar gelas tersebut ke wajah Hanafi.

Diduga gelas tersebut berisi air keras sehingga merusak wajah Hanafi. 

Pertandingan antara Persija Jakarta kontra Sriwijaya FC dihentikan pada pertengahan babak kedua. 

Pada saat itu Sriwijaya dapat sementara unggul atas Persija Jakarta dengan skor 1-0.

Namun kemenangan Sriwijaya ditunda lantaran laga yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, dihentikan pada menit ke-77.

Wasit memutuskan untuk menghentikan laga pekan kedelapanIndonesia Soccer Championship ini lantaran terjadi insiden kerusuhan.

Ratusan penonton dapat menjebol pintu pembatas dan berupaya masuk ke dalam lapangan.

Tak tinggal diam, petugas keamanan langsung bertindak dengan mencegah para suporter yang berupaya masuk ke dalam lapangan.

Kerusakan di GBK

Kerusuhan suporter yang terjadi saat pertandingan PersijaJakarta dan Sriwijaya FC dalam kompetisi Torabica Soccer Championship di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada Jumat (24/6/2016) malam, tampak menyisakan beberapa kerusakan.

Pada gerbang masuk GBK yang dekat Hall Basket. Ada bekas pembakaran di jalan masuk.

Jalan di gerbang utama SUGBK juga terlihat bekas banyak lemparan batu di aspalnya.

Selain itu, pagar dekat pintu IV dan VI tampak rusak.

Sedangkan Stadion Utama masih ditutup. Tidak ada aktivitas terpantau di dalamnya.

Menurut seorang satpam yang berjaga di dekat stadion utama, kerusuhan yang terjadi sekitar menit 70 berlangsungnya pertandingan, menyisakan cukup banyak kerusakan di lapangan.

Untuk diketahui, kericuhan dipicu karena sejumlah suporter dariPersija Jakarta meluapkan kekesalannya karena tim mereka kemasukan satu gol oleh Sriwijaya FC.

Lalu satu suporter mencoba memasuki lapangan dan berhasil. Hingga akhirnya memicu suporter yang lain masuk ke lapangan hingga pertandingan dihentikan.

Tidak tanggung-tanggung, sejumlah suporter juga menjebol pagar 13 dan 14 untuk bisa merangsek masuk ke tengah lapangan.

Petugas yang berupaya menghalau mendapatkan perlawanan dan terjadilah kericuhan. (*) 

Intan Penyanyi Cantik di Bandung Disiram Air Keras, Begini Ciri-ciri Pelakunya

Seorang penyanyi berparas cantik, Intan Novita (22), menjadi korban penyiraman air keras. Wajahnya melepuh terkena cairan zat kimia. Kini korban menjalani perawatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Polisi menelusuri pelaku.

Intan Novita
Intan Novita ()

Intan belum banyak memberikan keterangan kepada polisi soal kejadian yang menimpanya lantaran masih menjalani perawatan medis. Namun dia sempat mengungkapkan ciri-ciri pelaku penyiraman air keras. Kasus tersebut ditangani Polsek Buahbatu.

"Menurut korban, saat kejadian itu ada dua orang berboncengan menggunakan satu sepeda motor. Pengendara motor memakai helm, kalau satu orang lagi yang dibonceng hanya pakai topi," kata Iptu Sarjana Kanitreskrim Polsek Buahbatu di Mapolsek Buahbatu, Jalan Ciwastra, Kota Bandung, Jumat (28/10/2016).

Mobil dikemudikan Intan berpapasan dengan kedua orang tersebut di Jalan Ciwastra atau tepatnya depan Toko Sihombing. Lampu tanda belok kanan motor itu menyala sehingga Intan berhenti untuk memberikan jalan, tetapi motor tiba-tiba mengampiri ke arah jendela bagian depan mobil yang terbuka atau tempat Intan duduk di jok.

"Di mobil itu hanya ada korban. Pelaku yang dibonceng itu berada di motor lalu menyiramkan cairan diduga zat kimia ke wajah korban. Pelaku langsung kabur ke arah Jalan Margacinta," kata Sarjana.

Polisi terus berusaha mengidentifikasi pelaku serta jenis motor dan pelat nomornya karena sejauh ini keterangan korban belum lengkap. Korban hanya menyebut pelaku penyiraman cairan tersebut pria dewasa.

"Korban bilang pelaku yang menyiram cairan diduga zat kimia itu bapak-bapak," ujar Sarjana.

Polisi tengah mengumpulkan informasi dan petunjuk lainnya guna mengungkap kasus tersebut. Tentu saja keterangan detail dari Intan sangat penting untuk memudahkan penyelidikan polisi.

"Korban masih perawatan di RSHS Bandung, jadi belum banyak memberikan keterangan kepada kami. Dia kan korban sekaligus saksi kunci yang merasakan langsung kejadiannya," tutur Sarjana. 


Siraman Air Keras dari Kekasih bagi Pemandu Lagu Cantik

 

Wanita cantik yang berprofesi sebagai pemandu lagu Dian Wulansari alias Citra Ray (24) disiram air keras oleh kekasihnya sehingga mengalami luka bakar di wajah dan tubuhnya. Peristiwa yang menimpa wanita cantik asal Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto itu diduga akibat perkara asmara.

"Selama 6 tahun terakhir, korban menjalin hubungan asmara dengan pelaku berinisial L, usia 39 tahun, asal Desa Randubangu, Kecamatan Mojosari," tutur Kasubbag Humas Polres Mojokerto AKP Sutarto saat dikonfirmasi Liputan6.com melalui sambungan telepon seluler, Minggu, 5 Maret 2017.

Namun dalam dua bulan terakhir, pelaku merasakan perubahan sikap dari korban. L kemudian menyelidiki perubahan sikap itu. Kekasih pemandu lagu itu menemukan fakta jika Dian sedang dekat dengan pria lain bernama Solehudin (44), warga Desa Canggu, Kecamatan Jetis.

"Selanjutnya pada dini hari tadi, pelaku melakukan pengintaian. Pelaku melihat korban dan kekasih barunya itu sedang naik mobil bersama," kata Sutarto.

Melihat kekasihnya bersama pria lain mengendarai Honda Brio warna putih nopol S 1141 SR, pelaku membuntutinya. Sampai di Jalan Jayanegara, Desa Banjaragung, Kecamatan Puri, pelaku menghentikan mobil tersebut sembari meminta korban untuk keluar.

"Saat korban membuka pintu mobil, pelaku langsung menyiramkan air keras mengenai muka dan tubuh korban. Solehudin juga terkena siraman air keras hingga kedua korban mengalami luka melepuh pada muka dan tubuhnya," ucap Sutarto.

Meski sempat kabur setelah menganiaya korban, L berhasil ditangkap polisi di rumah saudaranya, di Desa Belahantengah, Kecamatan Mojosari. "Pelaku akan dijerat dengan Pasal 351 ayat 1 ke 2 KUHP tentang Penganiayaan dengan ancaman hukuman lima tahun penjara," ujar Sutarto.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved