Seks Jadi Tawar Kala Ekspektasi Makin Tinggi

Perubahan kepuasaan seks, kata Maxwell, berpotensi besar terjadi ketika hubungan sudah melewati lebih dari tiga tahun.

SHUTTERSTOCK
Seks bisa membantu meningkatkan produksi hormon oksitosin yang membantu perbaikan sel kulit 

TRIBUNSUMSEL.COM - Umumnya, wanita selalu mendambakan pasangan yang serba baik dan mapan. Pasangan dalam kategori disebut dipercaya oleh kebanyakan wanita sebagai pasangan jiwa atau soulmate.

Punya harapan dan ekspektasi tinggi pada pasangan, menurut studi terbaru, justru bisa membuat aktivitas ranjang berjalan jenuh dan runyam.

Studi yang dilakukan terhadap 1.900 responden yang telah berpasangan dan menjalani fase hubungan berbeda-beda menyimpulkan bahwa pasangan yang tidak memiliki banyak ekpekstasi memiliki kehidupan seks paling memuaskan.

Jessica Maxwell, seorang kandidat PhD dari departemen psikologi di University of Toronto, mengatakan, studi juga memperlihatkan bahwa fase bulan madu itu terus terjadi selama dua hingga tiga tahun semenjak awal hubungan.

Perubahan kepuasaan seks, kata Maxwell, berpotensi besar terjadi ketika hubungan sudah melewati lebih dari tiga tahun.

“Peneliti memahami bahwa perbedaan pandangan soal seks bisa menyebabkan masalah besar,” jelas Maxwell.

“Seks itu ibarat taman yang butuh disirami air, diberikan pupuk, dan dirawat untuk tumbuh cantik dan indah,” imbuhnya.

Studi menekankan bahwa obsesi mencari pasangan seks atau pasangan hidup yang sempurna justru dapat membuat Anda kecewa.

Intinya, studi mengungkapkan, kunci keberhasilan hubungan seks adalah menerima segala kelebihan dan kekurangan pasangan saat bercinta dengan Anda.

Sumber: Kompas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved