Musim Penghujan Petani Cabai di Daerah Ini Merugi
Untuk itu Marsono tidak akan menanam cabai lagi, dia berencana setelah panen terakhir banting setir menanam tanaman lainnya yang lebih menghasilkan.
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Hartati
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis
TRIBUNSUMSEL.COM, MUSIRAWAS - Keadaan cuaca yang sering tak menentu, dan hujan deras yang terus mengguyur sebulan terakhir membuat petani cabai di Desa Sukakarya, Kecamatan STL Ulu Trawas, Kabupaten Musi Rawas (Mura) merugi.
Pasalnya akibat cuaca yang kadang tak menentu membuat pertumbuhan cabai tidak maksimal.
Bahkan banyak bunga cabai yang seharusnya menjadi buah tiba-tiba rontok dan layu.
Selain itu, kegagalan juga disebabkan kondisi tekstur tanah yang tak bisa diandalkan.
Meski pun sebelum masa tanam berbagai cara mengolah tanah telah dilakukan, mulai dari pencangkulan hingga pemupukan, namun akibat cuaca semuanya seolah tak ada pengaruhnya.
"Dari 300 batang cabai ini, sekali panen hanya 15 kilo gram (Kg), ini tidak masuk akal. Seharusnya apabila cabainya bagus dari 300 batang ini bisa menghasilkan 200 KG, " ungkap salah satu petani cabai di Sukakarya Marsono pada Tribunsumsel.com.
Belum lagi sekarang harga cabai makin menggelinding turun.
Jika para pedagang mengambil langsung dari petani, satu kilo gram cabai dihargai Rp 30 ribu, sementara jika pedagang jual di pasar atau ngecer mencapai Rp 40 ribu.
"Jumlah cabai dari hasil panen saat ini tidak sebanding bila dihitung dengan biaya tanam dan pengolahan tanah yang sudah menghabiskan uang Rp 10 juta. Belum lagi jika ditambah dengan uang sewa tanah. Alhasil bisa dikatakan tanam cabai kali ini merupakan yang terburuk," ungkapnya.
Untuk itu Marsono tidak akan menanam cabai lagi, dia berencana setelah panen terakhir banting setir menanam tanaman lainnya yang lebih menghasilkan.
Meski pun di kebun seluas satu hektare itu sudah banyak tanaman cabai jenis lain seperti jenis Kastilo, Terano, hingga cabai Matahari.
"Selesai cabai ini rencananya kita akan tanam Semangka saja, percuma jumlahnya banyak tapi hasilnya tidak sebanding, lebih baik nanam yang pasti-pasti saja, asal hasilnya menguntungkan," pungkasnya.