Kasihan, Gara-gara Cabut Gigi, Wajah Gadis Cantik Ini Hilang Dimakan Bakteri Pemakan Daging
Dan mulai memakan kulit dan daging pada bagian kanan wajahnya. Ini menyebabkan dia kini hampir tidak memiliki wajah.
Penulis: Kharisma Tri Saputra | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM, KAMBOJA - Seorang remaja perempuan terpaksa menanggung derita hilang separuh wajahnya setelah terinfeksi sejenis bakteri pemakan daging.
Dilansir thereporter, Suth Ret, 18, terinfeksi kuman Necrotizing Fasciitis setelah mencabut satu gigi ketika menjalani perawatan gigi, Desember 2016.

Luka yang ada di gusinya tidak segera diobati dan menyebabkan sejenis bakteri yang ada di tenggorokan Suth Ret telah masuk ke saluran darahnya.
Dan mulai memakan kulit dan daging pada bagian kanan wajahnya.
Ini menyebabkan dia kini hampir tidak memiliki wajah.
Suth Ret kini bertarung nyawa di sebuah rumah sakit.
Dan dokter berusaha menghentikan kuman itu dari terus menyebar ke seluruh wajahnya.
Necrotizing Fasciitis juga dikenal sebagai bakteri pemakan daging adalah satu infeksi yang jarang-jarang terjadi yang melibatkan kulit di bagian dalam.
Ia menyebar melalui jaringan fascia di bawah kulit dan dalam kulit.
Ia sangat cepat menyebar terutama pada pasien diabetes dan kanker yang daya tahan badannya lemah.
Dan tidak memiliki kekebalan untuk melawan penyakit.
Oleh karena itu sangat berbahaya dan cepat menyebar, penyakit ini biasanya diobati menggunakan antibiotik dengan dosis yang tinggi dan juga metode operasi.
GEJALA & TANDA
Penyakit ini jarang terjadi pada pasien yang sehat.
70% dari kasus pasien yang dicatat adalah mereka yang merupakan penderita diabetes.
Masalah kekebalan tubuh yang rendah karena memakan obat seperti kanker, pasien kanker dan penyakit kronis.
Pada awalnya, daerah yang terkena infeksi mungkin mulai dari luka kecil.
Meskipun luka yang kecil, pasien merasakan sakit yang luar biasa.
Sebenarnya posisi bakteri yang berada di bawah dasar kulit menyebabkan kulit terlihat seperti biasa.
Dalam waktu beberapa jam, jaringan semakin membengkak dan kemerah-merahan.
Ini karena bakteri sudah mulai menyebar ke daerah sekelilingnya.
Kulit juga mulai beralih ke warna kebiruan dan keunguan.
Selain kulit mulai melepuh, kulit dan sel di bawah kulit juga mengalami kematian (necrosis).
Pasien yang mengalami necrotising fasciitis biasanya mengalami demam dan terlihat sangat lemah dan tidak sehat.
Terkadang pasien juga mengalami muntah dan diare.
Jika pasien tidak mendapatkan pengobatan segera, ia bisa membawa maut.
BUKAN 'MAKAN DAGING "NAMUN ...
Bakteri tersebut sebenarnya tidak memakan daging itu.
Apa yang dilakukan bakteri itu adalah merusak kulit dan otot dengan mengeluarkan satu racun yang menyebabkan kerusakan pada sel tubuh.
Nama bakteri itu adalah, Streptococcus pyogenes.
PENGOBATAN
Pasien akan dioperasi jika pasien didiagnosis dengan penyakit necrotizing fasciitis.
Jaringan yang terinfeksi akan dihapus secara agresif.
Operasi adalah pilihan pengobatan yang paling utama karena membiarkan jaringan yang terinfeksi akan menyebabkan racun menyebar ke tempat lain pula.
Dalam waktu yang sama, antibiotik ke dalam pembuluh darah vena juga akan diberikan.
Setelah banyak jaringan kulit dibuang, itu akan menyebabkan luka yang besar terbuka di daerah operasi.
Luka yang besar ini akan ditutup dengan kulit yang diambil dari area tubuh yang lain.