Resmikan Cath Lab, RS RK Charitas Siap Layani Masalah Jantung 24 Jam
Adanya pelayanan cath lab nantinya, diuraikan Dr Edo penanganan yang cepat untuk serangan jantung yang berat bisa segera ditangani.
Laporan Wartawan TribunSumsel.Com,Mochamad Krisnariansyah
TRIBUNSUMSEL.COM,PALEMBANG-- Serangan jantung yang bisa terjadi kapan saja, menuntut rumah sakit harus bisa menyediakan fasilitas penanganan darurat yang cepat.
Kendati di kota Palembang telah banyak rumah sakit yang memiliki fasilitas ini, namun tak semua siap 24 jam.
Menanggapi tantangan inilah, RS RK Charitas Palembang mencoba memberikan penawaraan penanganan darurat serangan jantung yang melayani selama 7 hari dalam seminggu.
Melalui Charitas Cardiovaskuler center (CCC) yang baru saja meresmikan cath lab akan memberikan penangangan darurat terhadap segala permasalah serangan jantung, baik dari pemasangan ring dan tindakan lainnya.
“ Sejauh ini Rumah sakit se-sumbagsel baik swasta dan pemerintah sudah memiliki fasilitas penanganan serangan jantung ini, namun tak semua bekerja selama 24 jam. Disinilah RS RK Charits coba memberikan solusi lewat pembukaan cath lab guna mengatasi serangan jantung darurat,” ujarnya Kordinator pelayanan CCC RS RK Charitas Dr Alexander Edo Tondas SpJP FIHA saat dibincangi Tribunsumsel disela sela peresmian cath labh , Selasa (28/2/2017).
Adanya pelayanan cath lab nantinya, diuraikan Dr Edo penanganan yang cepat untuk serangan jantung yang berat bisa segera ditangani.
Mengingat, ketika serangan terjadi proses penanganan awal dengan pembukaan pembuluh darah harus segera dilakukan dalam waktu kurang dari 12 jam.
“ Jika terlambat tentu akan timbul komplikasi, bisa berupa bengkak jantung ataupun meninggal mendadak. Di sinilah kami ingin membantu lewat pelaynan cath lab ini,” jelasnya.
Tak hanya pelayanan lewat Cath lab, dalam CCC terdapat beberapa pengobatan lainnya untuk masalah kardiovaskuler, seperti layanan varises dan EECP.
Bentuk tindakan tervenesi jantung non bedah tentunya menjadi pembeda dengan Rumah sakit lainnya dalam hal penanganan jantung.“
Tindakan ablasi varises yang khusus dilakukan untuk menutup varises tanpa betah, dengan keunggulan rawat inap lebih pendek, angka komplikasi rendah dan tanpa pembiusan umum,” jelasnya.
Sedangkan untuk tindakan EECP lebih kepada penanganan untuk pasien yang tidak bisa lagi melakukan pemasangan ring jantung dan menjalani operasi.
Umumnya akibat dari pembuluh darah yang terlalu kecil ataupun terlalu luas membuat pasien kerap mengalami nyeri dada, nah dengan EECP ini merangsang penumbuhan serabut penolong (koleteral) yang akan membantu mengalirkan darah.
“ Meski tidak sebaik aslinya, tindakan EECP setidaknya mengurangi gejala yang dialami pasien, dengan tujuan hanya untuk membantu pasien sebagai solusi karena tidak bisa menjalani tindakan bedah,” jawabnya.