Cari Adik Temannya yang Tidak Pulang, Wahyu Malah Dibacok

Korban dibacok tiga pemuda ketika membantu temannya Rahmad mencari adik perempuan yang tak kunjung pulang hingga larut malam.

Penulis: Edison |
TRIBUNSUMSEL.COM/EDISON
Kusniati ketika menunggui Wahyu anaknya yang terbaring di kamar bedah RS AR Bunda Prabumulih, Selasa (28/2/2017). Wahyu menjadi korban pembacokan tiga pemuda ketika ia membantu mencari adik dari temannya yang tidak pulang hingga larut malam. 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Edison Bastari

TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH - Malang nasib dialami Wahyudi (20) warga Jalan SMA Man Kelurahan Gunung Ibul Barat Kecamatan Prabumulih Timur kota Prabumulih. Wahyu nyaris tewas dibacok tiga kawanan pemuda hingga sebelas luka bacok di sekujur tubuh.

Peristiwa pembacokan itu sendiri dialami anak bungsu enam bersaudara tersebut di kawasan Jalan Dani Effendi Kelurahan Wonosari Kecamatan Prabumulih Utara kota Prabumulih, Senin (27/2/2017) sekitar pukul 01.00.

Korban dibacok tiga pemuda ketika membantu temannya Rahmad mencari adik perempuan yang tak kunjung pulang hingga larut malam diduga ke rumah kontrakan yang ditunggu pelaku Jefri.

Akibat peristiwa itu, Wahyudi mengalami luka antara lain sebanyak 8 luka di bagian paha dan kaki bagian kiri-kanan, di pinggang kanan, di bagian kepala beberapa tusuk dan tiga luka bacok di bagian punggung hingga menembus ke paru-paru kanan.

Hingga berita ini diturunkan, Wahyudi masih dalam kondisi kritis dan menjalani perawatan di ruang bedah Rumah Sakit AR Bunda kota Prabumulih. Sementara kasus telah dilaporkan ke Mapolsek Prabumulih Barat.

Informasi dihimpun Tribun Sumsel, peristiwa pembacokan dialami Wahyudi bermula ketika Rahamat teman korban meminta bantuan kepada dirnya dan dua teman lainnya yaitu Denta dan Aldo mencari adik perempuan Rahmat bernama Dewi Sartika yang sudah beberapa hari tak pulang-pulang.

Keempatnya kemudian mengendarai dua sepeda motor dan mulai mencari keberadaan adik kandung Rahmat yakni Dewi Sartika. Diduga mengetahui informasi adik Rahmat sering ke rumah bedeng kawasan kelurahan wonosari, kemudian keempatnya ke tempat yang biasa dijadikan tempat berkumpulnya sekelompok muda-mudi itu.

Tiba di bedeng itu Rahmat dan Wahyudi kemudian bertanya kepada penghuni bedeng yakni Jefri apakah melihat atau mengetahui Dewi Sartika.

Tidak tahu apa penyebab awal, tiba-tiba terjadi selisih paham antara Rahmat dengan Jefri. Jefri secara tiba-tiba kemudian mengeluarkan pedang dan menyerang Wahyudi dan teman-temannya, melihat itu keempat korban melarikan diri menghindari amukan pelaku dengan meninggalkan motor.

Lantaran motor tinggal, Wahyudi, Rahmat dan Aldo kemudian kembali ke rumah bedeng untuk mengambil motor yang tertinggal dengan sebilah parang dan kayu untuk berjaga-jaga dari amukan Jefri.

Sementara Jefri dan dua temannya yang melihat Wahyudi, Rahmat serta Aldo datang menduga akan diserang sehingga ketiganya keluar membawa pedang serta pisau.

Selanjunya tanpa dikomando, ketiganya langsung mengejar ketiganya. Aldo dan Rahmat berhasil selamat, sementara Wahyudi yang juga membawa pisau menjadi bulan-bulanan tiga pelaku.

Jefri dan dua temannya menyerang wahyudi menggunakan parang dan pisau secara membabi buta hingga berlumuran darah.

Melihat Wahyudi sudah tidak berdaya tiga pelaku mulai redam, selanjutnya Rahmat yang melihat temannya Wahyudi berlumuran darah kemudian kembali dan menyelamatkan temannya itu.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved