Sejumlah Ketua RT Resah Akan Dicopot Lurah
Penyebabnya, sejumlah ketua RT yang dipilih warga dengan cara musyawarah dikabarkan dicopot dan diganti oleh Lurah tanpa sepengetahuan warga.
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Edison Bastari
TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH - Sejak sepekan terakhir sejumlah warga dan ketua rukun tetangga (RT) di beberapa kelurahan di Kota Prabumulih, mengaku resah sekaligus kecewa dengan Pemerintah kota Prabumulih.
Penyebabnya, sejumlah ketua RT yang dipilih warga dengan cara musyawarah dikabarkan dicopot dan diganti oleh Lurah tanpa sepengetahuan warga.
Dicopotnya para ketua RT ini berdasarkan informasi berhasil dihimpun, disebabkan para Lurah menilai Ketua RT tak bisa menjalankan tugas dengan baik dan mensosialisasikan program pemerintah.
Namun warga menilai pencopotan para Ketua RT hanya sebagai akal-akalan untuk kepentingan pemilihan kepala daerah (pilkada) pada 2018 dan pemilihan legislative 2019 mendatang.
"Kami mempertanyakan kenapa kami mau diganti, padahal itu hasil musyawarah warga. Apa penyebab sampai dicopot tanpa alasan jelas, kalau program pemerintah selalu tersampaikan ke masyarakat, kalau ada salah apa salahnya diberitahu," ungkap NI, satu diantara ketua RT kepada wartawan, Senin (20/2/2017).
Menurut NI, sejumlah ketua RT yang terancam dicopot itu sebagian besar masa jabatannya masih cukup lama dan bahkan ada yang baru terpilih ulang dengan cara musyawarah.
"Dulu kan pemilihan sekarang tidak lagi, masyarakat memilih dengan musywarah mufakat. Kami terpilih karena tidak ada yang mau mencalonkan diri, kami heran saja kok tiba-tiba dicopot dan diganti warga kami tanpa diketahhui warga lainnya," bebernya seraya mengatakan para ketua RT dicopot berencana mendatangi kantor lurah untuk mempertanyakan hal itu dan bahkan ke DPRD untuk mengadukan persoalan tersebut.
Hal yang sama diungkapkan Ketua RT lainnya yang enggan disebutkan namanya mengaku, selama menjabat ketua RT seluruh sosialisasi pemerintah disampaikan ke masyarakat dan pelayanan terhadap masyarakat selalu terenuhi.
