Divonis Hamil 6 Minggu Padahal Usia Pernikahan Baru 4 Minggu. Hamil Duluan? Ini Penjelasannya

"Selamat, anda disahkan mengandung. Berdasarkan hitungan, usia janin ini lebih kurang enam minggu," kata dokter. "Tapi dokter, kami baru menikah 4 mi

viral4real
Ilustrasi 

TRIBUNSUMSEL.COM - Dalam pernikahan kita tentunya ingin mempunyai keturunan atau buah hati.

Kehamilan merupakan sesuatu yang ditunggu-tunggu oleh pasangan yang sudah menikah.

Tapi kadang kita menemukan pasangan yang mendapatkan kehamilan yang divonis melebihi dari usia pernikahan.

Jangan berpikiran jelek dahulu, ternyata ada penjelasan ilmiah mengenai hal ini.

Dilansir thereporter, seperti yang disampaikan oleh akun facebook Mohd Fadhli Mohd Fauzi.

Ia menjelaskan mengenai fenomena ini.

"Selamat, anda disahkan mengandung. Berdasarkan hitungan, usia janin ini lebih kurang enam minggu," kata dokter.

"Tapi dokter, kami baru menikah 4 minggu yang lalu. Apa orang lain akan katakan nanti?" soal pasangan bersangkutan.

Pasangan ini menikah dan naik pelaminan pada 28 Januari 2017 yaitu pada hari Imlek yang lalu.

Empat minggu kemudian, 28 Februari 2017, pengantin perempuan disahkan mengandung dan usia janin diperkirakan 6 minggu. Apa yang terjadi sebenarnya?

Ini seolah-olah menggambarkan pengantin perempuan telah hamil ketika menikah dan naik pelaminan.

Sedangkan bukan itu yang terjadi sebenarnya.

Bagi mereka yang mengalami ini, anda akan menemukan usia janin lebih awal 1-2 minggu sebelum tanggal pernikahan.

Dan mungkin bisa mengundang pandangan jelek orang lain.

Misalnya Anda menikah baru 4 minggu, namun dokter mengatakan usia janin Anda 6 minggu.

Disinilah munculnya pikirab jelek dari orang lain, padahal mererka tak tahu.

Jika ada yang mengira ia hamil di luar nikah, jangan khawatir atau malu karena mereka dengan sengaja telah menunjukkan kebodohan dan keaiban mereka secara terbuka.

Saya jelaskan kenapa hal ini terjadi. Jika Anda rujuk buku antenatal, ada tertulis tanggal terakhir menstruasi atau Last Menstrual Period (LMP) dan dokter juga akan bertanya bila hari pertama menstruasi yang terakhir. LMP adalah hari pertama haid dimulai.

CONTOH:

14 Januari 2017 (2 minggu sebelum nikah)
Ovulation ialah hari ovum dilepaskan sekitar sekitar hari ke-14.

28 Januari 2017 (pada hari pernikahan)
Pemupukan pula dapat terjadi dalam waktu 12-24 jam setelah sel telur dilepaskan. Sperma bisa 'hidup' 3-7 hari di dalam rahim untuk 'bersaing' mempersenyawakan ovum yang akan 'luput' setelah periode tersebut.

28 Januari 2017 (pada malam pertama pernikahan)
Biasanya wanita disahkan hamil setelah 'missed period' atau tidak datang haid selama 1-2 minggu dan ini akan 'trigger' pasangan untuk melakukan tes kehamilan melalui air kencing pada minggu ke-5 atau ke-6 dari tanggal haid yang pertama.

28 Februari 2017 (4 minggu setelah nikah dan 6 minggu setelah haid yang pertama)
Ketika Anda hamil, dokter akan menghitung usia janin Anda dimulai dari tanggal LMP (sekiranya sangat pasti tanggal tersebut dan haid Anda teratur serta tidak mengambil kontrasepsi) meskipun ketika itu belum ada pembuahan terjadi.

LMP 14 Januari 2017
maka usia janin adalah 6 minggu pada 28 Februari (usia janin yang dihitung melalui tanggal haid pertama bukanlah usia janin nyata karena jani terbentuk pada hari pembuahan). Untuk kasus-kasus lain yang tidak memenuhi syarat dalam kurungan, usia janin ditentukan melalui scan USG pada usia yang dapat.

Jangan khawatir karena semua penelitian telah memperhitungkan faktor ini untuk menentukan apakah janin Anda telah matang, belum matang, melebihi usia matang atau ada intervensi medis atau dalam menentukan parameter USG.

Namun ketika mengetahui fakta ini, ada pihak yang pandai-pandai lewatkan sendiri dua minggu sesuka hati tampaknya peneliti-peneliti sebelumnya tidak pernah terpikirkan hal seperti ini.

Ini hanya membahayakan diri dan bayi dalam kandungan.

Misalnya setelah periode EDD yaitu tanggal diharapkan bersalin, ada pihak yang enggan ke rumah sakit dan sengaja menunggu dua minggu lagi kononnya mereka tahu tentang ini.

Sedangkan dengan berbuat demikian, risiko bayi mati dalam kandungan adalah sangat tinggi.

Akhirnya, jangan melihat negatif pada pasangan yang mengalami hal ini karena Anda hanya akan menampakkan kebodohan diri sendiri.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved