Risiko Kesehatan jika Berat Lahir Bayi Terlalu Besar

Kelahiran anak ketiga dari pasangan Hafit (32) dan Fitri (31) yang memiliki berat 5.1 kilogram dinilai sebagai kejadian yang sangat jarang terjadi.

tribunsumsel.com/Mochamad Krisnariansyah
Dr Salma Kamaruddin S.pA M.Kes dari RS Myria Palembang. 

Laporan Wartawan TribunSumsel.com,Mochamad Krisnariansyah

TRIBUNSUMSEL.COM,PALEMBANG -- Kelahiran anak ketiga dari pasangan Hafit (32) dan Fitri (31) yang memiliki berat 5.1 kilogram dinilai sebagai kejadian yang sangat jarang terjadi.

Menurut Dr Salma Kamaruddin SpA, M kes spesilais anak RS Myria, Palembang, bayi yang terlahir dengan berat badan (BB) di atas 4 Kilogram (Kg) atau "giant baby" disebut Makrosomia.

Ada banyak faktor yang menjadi penyebab lahirnya bayi dengan berat badan berlebihan, salah satunya sang ibu menderita Diabetes Melitus (DM).

"Masa kehamilan dengan riwayat ibu mengalami DM, memungkingkan bayi mengalami BB berlebih. Namun ada beberapa ibu Hamil dengan dm berlebih, namun bayinya tetap terlahir normal walaupun sangat jarang terjadi," ujarnya.

Lanjutnya, bayi yang terlahir dengan BB berlebih berisiko mengidap kelainan Metabolik,  seperti Hipoglikemi dan hipokalsemi. 

Hipoglikemi merupakan keadaaan kadar gula yang turun, kondisi ini tidak boleh terjadi karena membahayakan keadaan bayi.

"Tak hanya itu, dalam proses kelahiran bahayanya tidak bisa secara normal karena bisa terjadi asfiksia (kesulitan bernafas). Disebabkan terjadinya partus macet yang membahayakan kondisi janin, sehingga dianjurkan melalui jalur caesar,"ungkapnya.

Sementara itu, mengenai perawatan bayi tersebut, sama dengan bayi pada umumnya. Namun memang lebih menekankan pada pemeriksaan gula darah.

Saat ditanya apakah berat bayi yang ibunya memiliki riwayat DM akan ikut terkena DM?

Dr Salma mengatakan, jika sang ibu mengidap DM, maka itu tidak akan menyebabkan bayi ikut terkena DM. Sebab kondisi hanya hormonal dan terjadi pada masa kandungan saja. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan, jika dengan BB tubuh tetap berlebih rentan terkena DM juga.

"Pengaruhnya jangka panjang, kalau tetap BB berlebih dan tidak terkendal di usai produktif bisa mengalami masalah penyakit stroike gangunggan jantung dan lainnya sehingga harus benar-benar dipantau," paparnya.

Pada dasarnya, bayi yang terlahir dengan BB berlebih bisa dicegah terutama bagi ibu yang punya DM. Menjaga kadar gula darah dengan terus mengonkontrol selama masa kehamilan bisa membuat bayi terlahir dengan berat normal." Sulinya DM yang tidak ketahuan sehingga tidak terkontrol membuat bayi terlahir BB berlebih," ujarnya.

Ia pun mengatakan, Meski bayi terlahir dengan BB berlebih ibu tetap mengharuskan memberikan ASI selama 6 bulan.Tidak perlu khawatir jika pemberian ASI dapat membuat BB bertambah, karena tidak memperparah kondisi makrosimianya.

" Bayi dengan BB berlebih memiliki daya tahan imun yang sama dengan bayi pada umumnya, rentan dengan infeksi. Oleh karena itu juga harus diperhatikan kondisinya," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved