Ada Temuan Daging Sapi Dioplos Daging Babi, Omset Pedagang Turun Drastis
Masyarakat khususnya pelaku usaha yang memerlukan daging untuk bahan usaha seperti bakso dan rumah makan, menjadi was-was berbelanja daging.
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Edison Bastari
TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH - Belum adanya tindakan tegas dari aparat kepolisian maupun pemerintah pasca dibongkarnya peredaran daging sapi oplosan daging babi hutan, terus membuat masyarakat kota Prabumulih resah.
Masyarakat khususnya pelaku usaha yang memerlukan daging untuk bahan usaha seperti bakso dan rumah makan, menjadi was-was berbelanja daging.
Tidak hanya itu, belum diamankannya penjual daging oplosan babi itu juga berimbas kepada pedagang daging resmi, dimana penjualan menurun drastis.
"Hampir dua minggu ini pembeli daging sepi, omset kami berkurang gara-gara isu daging oplosan babi, jika biasanya daging sapi kami potong sendiri habis dalam sehari, sekarang susah sekali laku," ungkap Suryani (38), satu diantara pedagang daging di Pasar Inpres Prabumulih ketika diwawancarai, Jumat (27/1/2017).
Menurut Suryani, hendaknya pemerintah melakukan pengawasan setiap hari dan mempublikasikan hasil pembongkaran penjualan daging babi, sehingga bisa diketahui dan masyarakat tidak was-was dalam berbelanja.
"Mestinya pemeriksaan dilakukan terus dan diberi tanda mana yang halal atau tidak, sehingga kami penjual maupun pembeli tidak dirugikan," bebernya seraya mengatakan penurunan pembeli mencapai 40 persen.