Hujan dan Lahan Belum Bebas, Pekerjaan Tol Palindra Molor
Selain melakukan pekerjaan struktur jalan, berupa pengerasan, pengecoran hingga pengaspalan, sejumlah kelengkapan lain pun dikebut pengerjaanya.
Penulis: Melisa Wulandari | Editor: Hartati
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Melisa Wulandari
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Tol Palembang-Indralaya (Palindra) hingga saat ini telah memasuki tahap pekerjaan kontruksi seksi satu yang baru mencapai 70 persen, seksi dua bahkan hanya 0,6 persen, dan seksi tiga 25 persen.
Seksi satu awalnya ditarget bisa dilalui pada Desember 2016 ternyata molor.
Hujan dan belum bebasnya sebagian lahan menjadi dua penyebab utama lambatnya kemajuan proyek yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada 30 April 2015 lalu.
PT Hutama Karya (HK) yang ditugaskan menyelesaikan proyek bagian ruas Tol Trans Sumatera ini merevisi jadwal.
Seksi satu yang menghubungkan Palembang-Pemulutan kini ditargetkan bisa dilalui kendaraan pada Februari 2017.
Meski musim beberapa pekerjaan terhambat,pekerja saat ini masih tetap berusaha menyelesaikan bagian yang masih bisa dikerjakan.
Ratusan pekerja terus melakukan pekerjaan kontruksi jalan sepanjang 21,93 kilometer yang tahap awal direncanakan terdiri dari dua jalur dan empat lajur.
Selain melakukan pekerjaan struktur jalan, berupa pengerasan, pengecoran hingga pengaspalan, sejumlah kelengkapan lain pun dikebut pengerjaanya.
Diantarannya pembatas jalan, jembatan hingga beberapa tiang lampu jalan telah mulai terpasang.