Lima Warga Negara Cina Tak Berpaspor Bekerja di Pabrik Kapur

Masyarakat melihat mereka tinggal di salah satu rumah di RT 1/3 Blok Masjid, Desa Gempol, Kecamatan Gempol.

Editor: M. Syah Beni
Istimewa
Lokasi bekerjanya pekerja asing asal negara Cina di Gunung Gua Macan, Desa Palimanan Barat, Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon. Petugas menemukan lima warga negara asing (WNA) asal Cina di Kecamatan Gmpol yang bekerja di pabrik kapur tersebut. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S

TRIBUNSUMSEL.COM, CIREBON - Pekerja asing asal negara Cina yang diduga tak memiliki izin ditemukan di Kabupaten Cirebon.

Sebanyak lima warga negara asing (WNA) asal Cina itu bekerja di pabrik kapur di Gunung Gua Macan, Desa Palimanan Barat, Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon.

Informasi yang dihimpun Tribun Jabar (Tribunnews.com Network), penemuan pekerja asing ilegal itu berdasarkan informasi masyarakat Gempol pada Kamis (5/1/2017).

Masyarakat melihat mereka tinggal di salah satu rumah di RT 1/3 Blok Masjid, Desa Gempol, Kecamatan Gempol.

"Masyarakat kemudian melaporkan ke petugas koramil. Setelah dicek petugas gabungan ke lokasi ternyata memang benar ada WNA asal Cina yang menyewa indekos di Blok Masjid," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Yusri Yunus, kepada wartawan melalui pesan singkat, Jumat (6/1/2017).

Yusri mengatakan, lima WNA asal Cina itu terdiri dari empat pria dan seorang wanita.

Berdasarkan keterangan, kelima pekerja asing itu memang sengaja dipekerjakan di Pabrik Kapur. Namun kelima WNA tersebut tidak memiliki paspor dan visa setelah diperiksa petugas Imigrasi.

"Mereka hanya memiliki surat keterangan domisili Desa Gempol yang sudah ditandatangani RT, RW, dan Kepala desa Gempol," kata Yusri.

Lantaran tidak bisa menunjukkan izin tinggal di Indonesia, kata Yusri, kelima WNA itu dibawa ke kantor Imigrasi Cirebon.

Petugas Imigrasi akan melakukan pemeriksaan lebih jauh terkait dengan proses kedatangan dan sudah berapa lama mereka tinggal di Indonesia.

"Informasi sementara mereka dibawa seorang pemegang saham pabrik kapur," kata Yusri. (cis)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved