Sidang Suap Yan Anton

Hakim Sebut Nama Sutaryo, Disebut Sebanyak 1000 Kali Dalam BAP

Setelah itu, ia tidak mengetahui uang tersebut diberikan kepada siapa lagi hingga sampai ke Bupati Banyuasin Yan Anton Ferdian.

Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Hartati
TRIBUNSUMSEL.COM/M.ARDIANSYAH
Umar Usman yang merupakan Kadisdikpora Banyuasin dan Sutaryo yang merupakan Kasi Perencanaan dan pembangunan Disdikpora Banyuasin ketika memberikan keterangan di muka persidangan, Selasa (21/12/2016). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Majelis hakim yang memeriksa Sutaryo yang merupakan Kasi Perencanaan dan pembangunan Disdikpora Banyuasin, sempat berang dengan kesaksian yang diberikannya, Selasa (21/12/2016).

Hakim yang berang bukan tanpa alasan, karena pasalnya Sutaryo dianggap berbelit-belit memberikan keterangan dimuka persidangan.

Terlebih, Sutaryo dianggap sebagai orang dekat Bupati Banyuasin Yan Anton Ferdian. Akan tetapi, ia memberikan keterangan yang berbelit-belit.

"Kemungkinan seperti itu. Saya lupa nilai uang yang diberikan," ujar Sutaryo setiap kali menjawab pertanyaan majelis.

"Anda jangan memberikan keterangan berbeli-belit, di dalam BAP anda ini disebutkan 1000 kali nama anda. Tidak mungkin anda tidak tahu," kata majelis dengan nada keras.

Meski begitu, Sutaryo sepertinya masih tetap menutup mulutnya untuk membuka fakta-fakta persidangan.

Akan tetapi, majelis terus mencecarnya mengenai keterlibatannya dalam mencarikan uang untuk bupati Banyuasin Yan Anton Ferdian.

Lama kelamaan, Sutaryo akhirnya mau membuka perannya untuk mencari uang berdasarkan permintaan Bupati Banyuasin Yan Anton Ferdian.

Sedangkan, Umar Usman yang merupakan Kadisdikpora Banyuasin mengaku, hanya mendapat perintah dari Bupati Banyuasin Yan Anton Ferdian untuk dicarikan uang untuk kepentingan.

Berdasarkan arahan, Sutaryo yang selalu mengetahui sumber-sumber uang untuk sang bupati.

Umar selalu berkoordinasi dengan Sutaryo ketika Yan Anton Ferdian meminta disiapkan uang untuk dirinya.

"Saya kenal dengan terdakwa (Zulfikar, red). Dia itu rekanan di dinas," katanya.

Menurut Umar, dirinya hanya berkoordinasi mengenai permintaan uang dari sang bupati.

Akan tetapi, setiap ada uang dari Zulfikar orang yang mengambilnya adalah Sutaryo.

Setelah itu, ia tidak mengetahui uang tersebut diberikan kepada siapa lagi hingga sampai ke Bupati Banyuasin Yan Anton Ferdian.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved