Unas Batal Dihapus, Disdik Sumsel Himbau Sekolah Fokus Siapkan Siswa Hadapi Ujian

Mengingat pelaksanan Unas sebagai rangkaian akhir dari sebuah proses pembelajaran yang harus dilewati siswa dan sekolah.

Editor: Hartati
TRIBUNSUMSEL.COM/MELISA WULANDARI
ilustrasi 

Laporan Wartawan TribunSumsel.Com,Mochamad Krisnariansyah

TRIBUNSUMSEL.COM,PALEMBANG – Pasca tidak disetujuinya gagasan Moratorium pelaksanan ujian nasional (UNAS) oleh Presiden Joko Widodo.

Membuat beberapa Provinsi mulai menyiapkan sekolah untuk menghadapai Unas tahun depan.

Salah satunya yakni Diknas Provinsi Sumsel yang telah menghimbau seluruh sekolah khususnya jenjang SMA untuk fokus menyiapkan siswanya.

Ditemui di ruangan kantornya Jumat (9/12/2016), Kepala Dinas pendidikan provinsi Sumsel, Drs Widodo Mpd kepada Tribunsumsel, mengungkapkan berdasarkan informasi terbaru yang didapatkanya bahwa pelaksanan Unas akan tetap diteruskan.

Hal ini menjadikan patokan bagi pihaknya untuk mulai melakukan persiapan pelaksanan Unas yang akan dilaksanakan tahun 2017 mendatang.

 “ Meskipun kebijakan moratorium Unas sempa ditarik ulur, namun provinsi Sumsel pastikan sudah mulai mempersiapkan pelaksanan Unas. lewat keputusan yang diambil presiden maka kita harapkan sekolah mulai fokus menghadapai Unas nantinya,” ungkapnya.

Walaupun Unas akan tetap dilakukan, Widodo mengatakan pihak sekolah, guru dan murid tidak harus takut dengan hal ini.

kadisdik sumsel widodo
Kepala Dinas pendidikan provinsi Sumsel Drs Widodo Mpd

Mengingat pelaksanan Unas sebagai rangkaian akhir dari sebuah proses pembelajaran  yang harus dilewati siswa dan sekolah.

Sehingga menurutnya tidak harus dihebohkan apalagi fungsinya hanya sekedar pemetaan saja.

“ Selama ini proses ujian sudah dilakukan beberapa kali, dengan pelaksanan yang berjalan tertib dan lancar, sehingga tidak perlu ditakutkan. Pasalnya setiap proses pendidikan ujungnya aka nada ujian apapun itu,” bebernya.

 Widodo berharap,  melalui Unas akan menjadi patokan bagi tiap daerah untuk mengetahui posisi secara nasional.

Terutama dalam melalukan perbaikan seabgai referensi serta masukan rujukan yang dapat membangun pendidikan lebih baik lagi kedepannya.  

“Dengan adanya ujian tersebut maka pemerintahan bisa memberikan feedback kepada pemerintah daerah dalam bentuk penghargaan karena telah melakukan perbaikan. Misalkan saja, jika tahun sebelumnya daearah tersebut berada di posisi dua puluh dan tahun berikutnya berada di posisi maka itulah penghargaannya,” paparnya.

Selain itu, integritas tetap menjadi prioritas dalam pelaksanaan ujiannya.

Penegasan ini juga disampaikan kepada sekolah, guru dan siswa, untuk mendukung mewujudkannya.

Caranya dengan memproritaskan pelaksanaan dengan sistem UNBK bagi sekolah yang siap melaksanakannya.

“Kita tetap mengarahkan kepada sekolah untuk melaksanakannya. Jika tahun ini belum siap maka akan kita dukung pada tahun depannya bisa melaksanakan UNBK baik dalam fasilitas dan lain sebagainya hingga sekolah tersebut bisa melaksanakannya,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala SMAN 10 Palembang, Fir Azwar mengatakan, terlepas dari gonjang-ganjing keputusan moratorium UN, pihaknya tetap melakukan berbagai persiapan.

Siswa diberi jam pelajaran tambahan, dan berbagai pendalaman materi lainnya untuk siap menghadapi Unas.

“Sekolah kita belum menggunakan UNBK. Kita sedang berusaha untuk mewujudkannya agar tujuan pemerintah meningkatkan integritas bisa terwujud,” pungkasnya.

 
 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved