Berbulan-bulan Sampah di Pasar Banyuasin Dibiarkan Menumpuk

Bisa dibayangkan untuk memunguti sampah disetiap pasar di Banyuasin dengan jumlah armada seperti itu jadi wajar jika sampah lambat dievakuasi.

Editor: Hartati
TRIBUNSUMSEL.COM/DEFRI IRAWAN
Sampah di dekat Pasar Sukajadi dibiarkan menumpuk. 

Tribunsumsel.com,Banyuasin - Persoalan sampah masih menjadi Pekerjaan Rumah (PR) bagi Pemkab Banyuasin.

Terutama pasar tradisional yang ada di ujung Banyuasin dan daerah berbatasan dengan Kota Palembang masih sebagai penyumbang sampah terbesar di Bumi Sedulang Setudung.

Kadangkala sampah dibiarkan menumpuk disekitar pasar hingga berbulan-bulan tidak dipunguti petugas.

Sampah yang menumpuk menimbulkan bau tidak sedap hingga ke jalan raya.

" Dari dahulu sampah sepertinya semakin banyak dan petugas kelihatan kelabakan memunguti sampah. Pernah dibiarkan hingga berbulan-bulan," kata Muksin petugas parkir Pasar Sukomoro.

Menumpuknya sampah ini hampir terjadi disetiap pasar yang ada di Banyuasin.

Petugas kelabakan karena sampah seakan tidak pernah habis dari hari ke hari.

Ini diakui Kepala  Dinas Pasar Banyuasin, M Yusuf, menurutnya kendala kendaraan pengangkut sampah membuat petugas kelabakan memunguti sampah yang ada di setiap pasar.

Saat ini menurut ia, mobil sampah cuma ada 2 unit.

Bisa dibayangkan untuk memunguti sampah disetiap pasar di Banyuasin dengan jumlah armada seperti itu jadi wajar jika sampah lambat dievakuasi.

" 2 mobil itu kondisinya sudah dimakan usia. Sebenarnya idealnya mobil sampah ini 5-6 unit agar sampah di pasar bisa di pungut dengan cepat. Kita juga terbantu adanya petugas DKPP Banyuasin," jelas ia.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved