Dana Terbatas Prioritaskan Pembangunan Kawasan Kumuh

Kemudian juga terkait masalah drainase dan sampah, yang tahun depan dipastikan sudah didapatkan sedikit solusinya.

Penulis: Eko Hepronis | Editor: Hartati
TRIBUNSUMSEL.COM/EKO HEPRONIS
Nanan Saat Dibincangi Tribunsumsel.com saat Berada Di Kelurahan Jawa Kanan‎. 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.Com, Eko Hepronis

TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU- Minimnya anggaran terkait penuntasan kawasan kumuh pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Lubuklinggau, membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau turun langsung untuk meninjau kawasan kumuh dibeberapa kelurahan.

Sejauh ini, tinjauan sudah dilakukan ke lima kelurahan di Lubuklinggau, yakni Marga Bakti, Marga Rejo, Jawa Kanan, Linggau Ulu, dan Linggau Ilir.

Ditemui usai melakukan tinjauan kawasan kumuh di kelurahan Jawa Kanan pada Rabu (9/11), Walikota Lubuklinggau H SN Prana Putra Sohe menyatakan tinjauan ini untuk menyikapi keterbatasan anggaran yang ada.

"Tinjauan rutin ini terus bergulir untuk menyikapi dengan keterbatasan anggaran yang ada, sehingga kita perlu melihat langsung ke lokasi. Mana yang bisa diprioritaskan," ujarnya saat dibincangi Tribunsumsel.com‎

Ia mencontohkan, misal untuk Kelurahan Marga Bakti dialokasikan Rp 2 Miliar untuk membangun jalan.

Namun, dengan tinjauan ke lokasi, mungkin pembangunan jalan hanya membutuhkan dana Rp 1,5 Miliar.

"Mungkin Rp 500 Juta bisa untuk pembangunan lainnya, misal IPAL yang mereka bangun untuk suplay air ke irigasi mereka," terangnya.

Hal khusus yang harus disikapi untuk penuntasan masalah kawasan kumuh ini terkait infrastruktur, diantaranya jalan lingkungan dan jalan utama.

Kemudian juga terkait masalah drainase dan sampah, yang tahun depan dipastikan sudah didapatkan sedikit solusinya.

"Untuk sampah ini tahun depan setiap kelurahan kita akan bagikan motor pengangkut sampah yang dibagi sesuai banyak RT dan jumlah penduduk. Bisa 3-4 kendaraan motor yang dibagikan dan dikelola oleh kelurahan," jelasnya.

Pembagian kendarana bermotor ini sebagai antisipasi volume sampah yang dihasilkan rumah tangga.

Sehingga, masyarakat tidak akan membuang sampah sembarangan.

Kelurahan yang mengelola akan masuk ke lorong dan gang yang tiap harinya ditentukan jam operasionalnya.

"Baru setelah itu DKP mengumpulkan dari motor tersebut. Ini dianggarkan di tahun 2017 mendatang dengan rencana 50 motor yang disiapkan," ucapnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved