Wanita Ini Dilarikan ke Rumah Sakit Usai Pingsan Saat Berhubungan Intim di Malam Pertama
"Istrinya meraung kesakitan akibat ukuran kelamin suaminya terlalu besar dan telah menyebabkan istrinya pingsan, kata adik korban.
TRIBUNSUMSEL.COM - Seorang wanita yang baru saja menikah terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena mengalami cedera parah di bagian kemaluan setelah melakukan malam pertama dengan suaminya.
Kejadian yang terjadi di Coyoacan, Meksiko itu dikatakan si istri, dirinya meraung kesakitan setelah beberapa menit mereka bersama.
"Istrinya meraung kesakitan akibat ukuran kelamin suaminya terlalu besar dan telah menyebabkan istrinya pingsan, kata adik korban.
Setelah kejadian itu, istrinya itu telah dilarikan ke rumah sakit dan pihak rumah sakit menegaskan kelamin sang istri mengalami cedara dan terkoyak akibat dari hubungan seks mereka itu.
Salah satu mitos yang diyakini banyak orang, khusunya mereka wanita yang berusia muda adalah kemaluan lelaki yang besar dapat membuat hubungan mereka akan menjadi lebih menarik dan memuaskan.
Mereka percaya sensasi yang dirasakan jauh lebih nikmat, padahal dalam faktanya banyak wanita yang tertipu dengan kepercayaan itu.
Dan pada akhirnya tersiksa dengan ukuran kelamin pasangannya yang terlalu besar.
Hingga hubungan intim menjadi satu keterpaksaan yang mau tidak mau harus dilakukan dan ingin segera cepat selesai karena kesakitan.
Banyak sebenarnya wanita yang sudah menikah mengakui jika saat berhubungan dengan kemaluan berukuran besar mereka tidak merasakan kenikmatan.
Malah sebaliknya dengan sakit yang luar biasa akan membuat semangat hubungan intim menjadi hilang.
Beberapa ahli juga menjelaskan meskipun liang vagina wanita memang diciptakan dengan bentuk elastis dan sesuai ukuran penis.
Namun vagina juga memiliki batas tertentu untuk menahan rasa sakit jika ukuran penis terlalu besar.
Banyak pria berpikir jika memiliki kemaluan besar adalah simbol kejantanan yang tangguh.
Tapi sebenarnya keelastisan vagina wanita sebenarnya bukan untuk itu.
Akan tetapi diperuntukkan bagi proses persalinan dan bukan untuk sensasi kenikmatan hubungan intim suami istri.
Ahli menyarankan kepada istri yang memiliki suami dengan kemaluan besar agar melakukan pemanasan sebelum berhubungan intim.
Pastikan pelumas di dalam vagina bisa membuat penerimaan yang lancar untuk mengurangi rasa sakit.
jika hal ini tidak berhasil cobalah meminta bantuan dokter ahli untuk mendapatkan solusi.
Kepada pria, harus peduli tentang fakta ini, cobalah Anda memahami perasaan pasangan Anda.
Biarkan ukuran seperti burung pipit yang penting berkicau sampai azan subuh. (eberita)
Kalau Malam Pertama Keluarkan Darah, Pria Tersebut Gagal
Masih ingatkah pada kasus mantan Bupati Garut (Jawa Barat) Aceng Fikri yang tiba-tiba menceraikan istri mudanya, dengan alasan istri mudanya yang berusia belasan tahun diduga tak perawan lagi saat melakukan malam pertama?
Psikolog seksual Zoya Amirin mengatakan, “Sebenarnya itu pemikiran yang kuno dan ketinggalan zaman kalau ada laki-laki yang mempermasalahkan tentang keperawanan perempuan.”
Pasalnya, ciri keperawanan bukan hanya dilihat dari pernah atau tidaknya seseorang berhubungan seksual. Zoya lantas memaparkan, selaput dara pada perempuan sifatnya sangat fleksibel. Bentuknya seperti jala.
Ketika terjadi penetrasi, jika si perempuan sudah sangat siap dan nyaman melakukan hubungan seksual, maka selaput dara yang seperti jala itu akan menyesuaikan diri dengan melonggarkan lubang pada jala-jalanya pada saat dimasuki penis. "Dengan demikian, tidak akan ada perlukaan pada selaput dara itu.”
Sebaliknya, lanjut Zoya, jika si perempuan merasa tidak nyaman, terpaksa atau dipaksa, tidak tenang, dan tidak siap pada saat pertama kali melakukan hubungan seksual, “Selaput daranya tidak siap dimasuki penis pada saat penetrasi, sehingga terjadi perlukaan. Itu mengapa pada beberapa kasus di malam pertama si perempuan mengeluarkan darah.”
Sering kali, lanjut Zoya, itulah yang dianggap sebagai ciri-ciri perempuan perawan. “Padahal itu salah kaprah. Sebenarnya, saat perempuan mengeluarkan darah di malam pertama, tandanya ia tidak siap saat berhubungan seksual. Sebaliknya, jika perempuan tak mengeluarkan darah di malam pertama, justru si prianya yang hebat, dong. Karena bisa membuat perempuannya nyaman dan siap saat berhubungan seksual,” papar Zoya lagi.
Oleh karena itu, Zoya mengharapkan, pemahaman tentang selaput dara dan keperawanan ini menjadi penting untuk diketahui oleh pria maupun perempuan, sehingga salah kaprah tentang keperawanan tidak terus dipelihara dan menjadi mitos yang menyesatkan
“Memangnya kalau perempuan tidak mengeluarkan darah di malam pertama, lantas perempuan itu sudah tidak perawan lagi? Lalu, menjadi aib seperti yang terjadi pada kasus Aceng Fikri? Pemahaman ini harus diluruskan agar pria-pria, terutama masih banyak di Indonesia, tidak terjebak pada mitos yang salah kaprah dan menyesatkan ini,” tegas Zoya.
Terpenting, kata Zoya, “Dari pada pusing memikirkan apakah seseorang masih perawan atau tidak, lebih baik memikirkan bagaimana masing-masing pasangan bisa saling menikmati dan memberi kepuasan pada saat berhubungan seksual, sehingga kualitas hubungan seksualnya menjadi lebih baik dari sebelumnya.” (Intan Y. Septiani/Tabloidnova.com)