Desa-desa di Ogan Ilir Belum Teraliri Listik
Jadi, perlu adanya inovasi atau langkah positif demi kemajuan warga masyarakat Kabupaten OI kedepan.
TRIBUNSUMSEL.COM, INDERALAYA -- Menanggapi bertolaknya pihak eksekutif ke negeri sakura Jepang beberapa hari yang lalu, fraksi berkibar DPRD Ogan Ilir (OI), Rahmadi Djakfar sebut bahwa itu merupakan langkah positif.
Mengapa demikian, dikatakan politisi Partai Bulan Bintang (PBB) ini, ditengah keterbatasan APBD OI, ditambah dengan kebutuhan yang mendesak.
Jadi, perlu adanya inovasi atau langkah positif demi kemajuan warga masyarakat Kabupaten OI kedepan.
"Apalagi kerjasama hibah dalam bidang alat-alat kesehatan dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), kedua bidang tersebut sangat mendesak diperlukan," kata Rahmadi.
Ia memaparkan seperti saat ini, masih ada desa-desa yang belum teraliri listrik seperti Desa Ulak Segelung, Desa Segonang dan beberapa Desa yang berada di kawasan Pemulutan pun belum tersentuh penerangan listrik.
Jadi, lanjut politisi yang akrab disapa Madek ini, dengan adanya program kerjasama hibah dengan pemerintah Jepang di bidang PLTS tentu akan sangat bermanfaat bagi warga Kabupaten OI yang belum tersentuh penerangan listrik.
Ditambah itu juga, pemaksimalan alat-alat kesehatan yang diperuntukkan bagi RSUD Ogan Ilir.
Kemudian, penyediaan sebanyak 20 unit mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) dari pemerintah Jepang kepada Pemda OI.
"Itu kan sangat bermanfaat, apalagi kita tahu, Pemda hanya memiliki dua unit mobil Damkar. Jadi, saya rasa ini merupakan langkah positif," papar Rahmadi Djakfar.
Ia berharap artinya melalui terobosan penjajakan kerjasama hibah dengan pemerintah Jepang, diharapkan Pemda OI mendapatkan alat selain Alkes, PLTS, Exavator serta pengadaan 20 unit mobil Damkar.
Mengenai penggunaan APBD dalam perjalanan ke negeri Sakura Jepang. Ia menjelaskan, penggunaan APBD itu sifatnya konseptual dinamis.
Bukan parsial statis. Karena itu, dimungkinkan ada perubahan kalaupun Pemkab Menggunakan Dana APBD perubahan.
"Seperti yang terjadi pada tahun 2007 lalu. Dimana, tim kesenian Pemkab OI bertolak ke eropa dengan anggaran milyaran rupiah dalam rangka melaksanakan pertunjukan seni. Lalu, setelah mereka kembali ke tanah air, output atau hasil yang diberikan juga belum langsung dirasakan. Hal demikian saja bisa kita berikan toleran," ucap Rahmadi. (Beri Supriyadi)