Guru SD Ini Harus Bertarung dengan Lumpur dan Jalan Rusak untuk Mengajar

Luar biasa,mungkin itulah ungkapan yang tepat untuk disematkan pada Pepi Rositaria (29).

Penulis: Ika Anggraeni |
TRIBUN SUMSEL/IKA ANGGRAENI
Kondisi jalan dari desa Tanjung Dalam menuju Talang Pengadangan Kecamatan Rambang Kabupaten Muaraenim 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com,Ika Anggraeni

TRIBUNSUMSEL.COM,MUARAENIM-Luar biasa,mungkin itulah ungkapan yang tepat  untuk disematkan pada Pepi Rositaria (29).

Wanita yang tercatat sebagai pengajar di  SDN 10 Rambang harus bertarung dengan jalan rusak dan berlumpur di jalan Desa sugihan menuju sekolah.

"Mau bagaimana lagi,itu akses jalan paling dekat menuju sekolah dari rumah saya di Desa Tanjung Dalam kecamatan Rambang , dulu tahun 2015 sebelum jalan rusak parah saya bisa sampai kesekolah sekitar 40 menit , tapi sekarang saya butuh lebih dari 1 jam untuk sampai ke sekolah,"ungkapnya.

Lanjutnya, ia tidak sendirian merasakan kondisi seperti ini, ada sejumlah tenaga pengaja di wilayah tersebut yang harus berusaha keras untuk sampai ke sekolah.

"Selain SD kami,di sana juga ada SMPN 3 Rambang dan guru-gurunya banyak yang lewat jalan itu ,kemudian bidan desa yang mau masuk dan keluar talang juga menggunakan akses jalan tersebut,dengan kondisi jalan tersebut tentu saja sangat memprihatinkan,belum lagi di tambah kondisi cuaca yang belakangan ini selalu di terpa hujan,membuat jalan tersebut makin hancur dan berlumpur,tapi mau bagaimana lagi,demi pengabdian semua kita jalani aja,"katanya.

Ia menambahkan kerusakan jalan yang terjadi di wilayah tersebut mencapai  17 km.

"Dari jalan itu ada yang seperti kubangan air,ada yang cuma lubang bolong tpai yang paling parah itu dari jalan sugihan sampe kelas jauh di air guci,Setelah air guci ke pengadangan lumayan bagus,tapi tetap berlubang dan berisi genangan air. "Tuturnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved