Hari Sumpah Pemuda

Wakil Bupati PALI: Mari Para Pemuda Tunjukkan Kinerja, Prestasi dan Kerja Nyata

Di zaman milenium para pemuda, tidak lagi merebut kemerdekaan melainkan untuk mengisi kemerdekaan dengan kegiatan hal positif

TRIBUN SUMSEL/ARI WIBOWO
Wakil Bupati PALI, Ferdian Andreas Lakony, SKom, MM. 

Laporan Wartawan Tribun Sumsel, Ari Wibowo

TRIBUNSUMSEL.COM,PALI-Tepat tanggal 28 Oktober 2016, hari jadi sumpah pemuda yang 88 tahun. Hal ini, mengingatkan para pemuda yang membentuk kekompakan pemuda untuk berfikir merebut kemerdekaan dari Hindia Belanda dan mendirikan Republik Indonesia.

Di zaman milenium para pemuda, tidak lagi merebut kemerdekaan melainkan untuk mengisi kemerdekaan dengan kegiatan hal positif di semua sektor untuk dipersembahkan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia(NKRI).

Pandangan hari Sumpah Pemuda menurut, wakil Bupati PALI, Ferdian Andreas Lakoni, SKom, MM yang usia baru menginjak 37 tahun. Namun, karier di dunia politik terbilang sukses dengan menjabat wakil Bupati PALI, dan Plt Ketua DPC PDIP Kabupaten PALI.

Ia mengajak para pemuda untuk mengisi kemerdekaan ini, dengan keberhasilan di semua sektor. Seperti, bidang, pemerintah, politik, sosial, budaya, ekonomi, pertanian dan lainnya.

"Sekarang pemuda dari sisi mana pun untuk menuju keberhasilan, seperti di bidang , pemerintah, partai politik, perusahaan dan sebagainya," kata politisi PDIP, ketika dijumpai Tribun, sela kesibukan di Rumah Dinas Wakil Bupati PALI, di Jalan Bhayangkara. Kamis (27/10/2016).

"Mari para pemuda tunjukkan kinerja, prestasi dan kerja nyata untuk menunjukkan eksistensi. Ada (pemuda) yang bergerak politik, bisnis dan aura positif dengan kerja itu, kita menularkan hal positif kepada generasi penerus," kata pria kelahiran 15 Februari 1979.

Ia mengatakan, sumpah pemuda menjadi momen bagi pemuda di Indonesia untuk unjuk kerja bagus, unjuk kinerja bagus, unjuk prestasi bagus dalam bingkai semangat gotong royong dan persatuan.

Indonesia akan menjadi lebih indah bila para pemuda saling bergandeng tangan tanpa memandang suku, ras dan agama.

"Persatuan yang didasari atas 1 visi, 1 tujuan. Kata bung Karno kemerdekaan adalah sebuah jembatan. Jembatan untuk menuju indonesia sejahtera. Mampu menjadi bangsa yang sejajar dengan bangsa lainnya," ucapan Ferdian.

Ferdian menceritakan, sejarah terbentuk Sumpah Pemuda, dahulu Indonesia di masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Namun, ada satu mimpi para pemuda untuk membentuk Republik Indonesia.

"Lahir makna intisari pemuda berpikir, mampu gapai, sebuah bangsa besar, harus ada persatuan. Inti ke gotong royong, momentun, mengingat kita kepada kita konsisten negara, panca sila, filosofis, Bhinneka Tunggal Ika," jelas Ferdian.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved