Kondisi Kian Lemah Pasien Tumor Hidung Malah Diinapkan di Rumah Singgah RSMH
Hal ini juga membuat tim ambulan dan perawat RSUD PALI yang mengantar mereka juga tidak bisa pulang.
Laporan Wartawan TribunSumsel.Com,Mochamad Krisnariansyah
TRIBUNSUMSEL.COM,PALEMBANG -- Dengan kondisi tubuh yang kian menurun, Akibat sudah tidak mendapatkan asupan makanan secara normal lewat mulutnya.
Membuat Mahmudi (38) Warga asal Kabupaten PALI penderita tumor hidung hanya bisa terguling di atas sebuah kasur diruangan berukuran 2x3 meter dirumah Singgah yang berada di dalam kawasan RSMH Palembangan.
Sebelumnya setelah dirujuk Senin lalu dari RSUD PALI menuju RSUP Moh Hoesin Palembang belum juga mendapatkan kamar inap karena keterbatasan ruangan kamar yang telah penuh baik kelas 2 dan 3.
Meksipun demikian, Mahmudi telah menjalankan serangkaian pemeriksaan baik ronsen hingga pengecekan darah.
" Kita berangkat pukul 06.30 pagi dari PALI, sampai disini jam 11.30 siang, langsung kePOLI tidak ke UGD, disana dokter mengarahkan untuk pemeriksaan dada dan darah lalu diminta mengurus kamar inap," ujar Tika merupakan teman Mahmudi dari kelompok tani desanya yang ikut menjaganya.
Lebih jauh ia menguraikan,setelah menunggu hampir 1 hari 1 Malam, pihaknya juga belum mendapatkan kepastian kamar untuk Mahmudi karena belum tersedia akibat penuh.
Hal ini juga membuat tim ambulan dan perawat RSUD PALI yang mengantar mereka juga tidak bisa pulang.
" Dampaknya pada supir dan perawat ambulan tidak boleh pulang, karena sudah diinstruksikan oleh kepala rumah sakit untuk menemani hingga mendapatkan kamar," ucapnya.
Tika menguraikan, bahwa pihaknya hanya meminta penanganan awal dahulu untuk Mahmudi sebelum bisa masuk kekamar inap.
Pasalnya, kondisi tumor hidung yang makin parah membuat rahang atas mulutnya terbuka, sehingga asupan makanan tidak bisa masuk secara normal hal ini membuat tubuhnya melemah.
"Kasihan dia (Mahmudi) hanya bisa minum susu, itupun harus diteteskan menggunakan pipet. Inginnya kita coba dipasangkan infus dulu biar buat bantu makannya, sedangkan untuk kamar inap kami akan bersabar," harapnya.
Berdasarkan cerita Tika, tumor hidung yang diderita Mahmudi sudah berjalan sejak 1 tahun yang lalu.
Penyakit tumor hidung inilah membuat aktivitas Mahmudi terhenti baik pekerjaan dan jabatan sebagai bendaraha kelompok tani didesanya.
" Berangkat dari situlah kami galang dana buat Mahmudi ini, dan syukur responnya sangat baik dengan sumbangan dari donatur dan bantuan pihak dinsos dan rumah sakit hingga dirujuk kesini," cakapnya.
Dari bantuan dinsos, Mahmudi mendapatkan kartu indonesia sehat (KIS) untuk menjalani perawatan sampai sekarang. " Saya bersama dengan ibunya Mahmudi (Sumiati) yang fokus akan menemani perawatannya disini.Sedangkan Istri Mahmudi tetap dirumah karena mengurus anak yang masih kecil," terangnya.
Sementara itu, kepala Instanalsi IGD RSUP Moh Hoesin Palembang, Rosada Elfiani membenarkan kondisi ruangan rawat inap dan IGD memang tengah penuh.
Walaupun demikian, pihaknya sudah menjadikan pasien Mahmudi sebagai prioritas utama untuk langsung dipindahkan keruang rawat inap ataupun IGD.
" Keadaan memang tengah penuh, tapi kita tengah usahakan terus. Bila nanti sudah ada pasien akan kita jemput langsung dari rumah singgah ," tuturnya.
Pihaknya pun menambahkan, dokter pun sudah diarahkan untuk meninjau kondisi dari Mahmudi , Hasilnya keadaan bagus dan tetap sadar. Tapi memang bermasalah pada konsumsi makanan akibat tumor di hidung tadi.
" Baru pengecekan sepintas baik, tapi akan kita lihat lagi dengan mengecek tensi darahnya. Dimana nantinya pengobatan awal mengembalikan keadaan umum pasien," tuturnya.
Pihaknya pun akan segerak memberikan infus kepada pasien Mahmudi untuk membantu agar asupan tubuhnya bisa terpenuhi. " Langsung kita berikan infus kepasien saat sudah masuk ke IGD, selain itu pasien akan difokuskan untuk dirawat di ruangan inap khusus beda bila nanti kamarnya siap," pungkasnya.(Mcr)