Cantiknya Putri Kembar Giri Dibalut Songket, Saat Prosesi Turun Mandi dan Turun Tanah

Sebelum di Aqiqah, putri kembar dari Ketua DPRD Provinsi Sumsel H M Giri Ramanda N Kiemas dan Ayu Nur Suri, yakni Aqila Nur Artemisia dan Azzahra Nur

Penulis: Weni Wahyuny | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM/WENI WAHYUNY
Cantiknya Putri Kembar Giri Dibalut Songket, Berikut Prosesi Turun Mandi dan Turun Tanah sebelum Aqiqah 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Weni Wahyuny

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Sebelum di Aqiqah, putri kembar dari Ketua DPRD Provinsi Sumsel H M Giri Ramanda N Kiemas dan Ayu Nur Suri, yakni Aqila Nur Artemisia dan Azzahra Nur Aresya dilakukan prosesi adat turun mandi dan turun tanah di Rumah Dinas Ketua DPRD Provinsi Sumsel, Minggu (16/10/2016).

Adat dari tanah Sumatera Selatan ini dipandu langsung oleh pembawa acara Kyai Najib dan Hj Rusiana. Putri kembar cicit dari Megawati Soekarno Putri ini digendong langsung oleh Oma Dr Hj Atika Asnawi (ibunda Ayu) dan Omi Dr Hj Lina Nasaruddin (ibunda Giri)

Sebelum dilakukan turun mandi dan turun tanah, Meisia dan Resya diarak oleh kedua oma-omi. Filosofi arakan Yang dilakukan adalah kekerabatan keluarga yang Kental, utamanya bumi. Arakan ini seolah-olah dimulai dari rumah paman dan bibi, diarak ke rumah orangtua bayi dilakukan diiringi oleh para ibu, oma, omi, bibi, Wak dan keluarga terdekat sebagai bentuk rasa syukur rasa bahagia sekian lama menanti 9 bukan 10 hari dibawa badan kesana kemari, tak pernah mengeluh, apalagi merasa letih. alhamdulilah Allah SWT telah memberikan anugerah luar biasa penyambung hidup penerus keturunan belahan jiwa pualan bunda

Kemudian dilakukan Turun mandi. Disambut simburan beras kunyit, kaki bayi diinjakkan ke tanah Dilanjutkan dialog ibu Ellen sumiarni Sugiri dan Musita pujiwati. Turun mandi bermakna sebagai suatu harapan dan doa semoga sang anak selalu dalam keadaan sehat bersih dan suci. Sehat imannya, bersih batinnya, suci pemikirannya

Dilanjutkan dengan turun tanah, memasuki kediaman ayah ibu sang bayi akan disambut dengan simburan beras kunyit refleksi suka cita yang melambangkan kemakmuran murah rezeki tolak bala

Setelah itu sang bayi kakinya diinjakkan di tanah beralaskan keping mata buang logam yang nilainya dari ringgit terkecil hingga ke besar upacara ini mengandung harapan doa semoga sanak nantinya akan kuat iman kuat jasmani rohani.

Kedua putri Giri nampak anggun dengan kain jumputan yang dikenakan sama dengan ayah dan ibunya. Di prosesi turun mandi, keduanya dibalut dengan kain songket yang menjadi khas Palembang.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved