Saya Ajak Wali Murid Mengecat Bersama tapi Sepakat Sewa Tukang Cat, Malah Sekarang Dibilang Pungli

Dikatakannya uang dari wali murid itu, langsung di pegang oleh tukang cat, pihaknya tidak memegang uang tersebut.

Net
ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribun Sumsel, Ari Wibowo

TRIBUNSUMSEL.COM,PALI-Kepala Sekolah Menengah Pertama(SMP) N 1 Zahri Gusniarto membantah adanya tuduh dari sejumlah pihak yang menuduh pihaknya memungut uang dari para wali murid untuk membeli cat.

Menurutnya, beberapa waktu lalu pihaknya mengajak wali murid untuk rapat agar melakukan gotong royong mengecat bersama sebagian ruang SMP N 1 Talang Ubi.

Namun, ditengah rapat ada sebagian wali yang tidak setuju mengecat bersama.

Melainkan diserahkan kepada ahli tukang cat agar hasilnya memuaskan.

"Bukan pungut biaya, waktu itu ada pengecatan dan kami mengajak para wali murid untuk mengecat di forum rapat itu, yang dihadir komite sekolah, guru dan lainnya, tapi ditengah rapat ada wali murid memberikan usulan agar pengecatan tersebut diupahkan saja kepada tukang cat, agar hasilnya memuaskan," ujar Zahri, Kamis(13/10/2016)

Ia juga menjelaskan, adanya usulan dari wali murid itu, semua wali murid setuju dan mengumpulkan uang Rp 25000, kemudian uang tersebut langsung di kumpul oleh wali murid dan ada juga yang ikut membantu mengecat.

"Semua wali murid setuju, sumbangan Rp 25000 lalu ada yang menyumbangkan tenaga untuk mengecat, dan kami terima usulan itu, kemudiah tukang cat yang kami serahkan juga kepada wali murid, di situlah kami senang banyak wali murid yang bisa mencari atau menyediakan tukang cat, jadi upah cat semacam ditender oleh wali murid lah, di forum rapat itu," ujarnya.

Dikatakannya uang dari wali murid itu, langsung di pegang oleh tukang cat, pihaknya tidak memegang uang tersebut.

Ia juga membantah kalau uang tersebut untuk membeli cat. Dia membenarkan kalau sumbangan tersebut untuk upah tukang cat.

"Kalau cat dibeli menggunakan dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah), uang sumbangan bukan kami yang pegang, tapi tukang cat, jadi sumbangan itu, untuk tukang cat," kata Zahri.

Di akuinya sumbangan tersebut, baru pertama kali dilakukannya selama dirinya menjabat kepala sekolah, tujuannya untuk memperindah sekolah.
Selain itu, sumbangan tersebut agar para murid ada rasa memiliki sekolah sehingga mereka bisa menjaga sekolah.

"Dengan adanya sumbangan itu, para murid ada rasa memiliki, dan mereka menjaganya tidak coret-coert sembarangan karena upah cat itu dari uangnya sendiri," jelas Zahri.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved