Klik Tribun
Warga Pali Takut Bantu Korban Perampokkan Karena Diancam Bakal Ditembak
Menurutnya kejadian itu, membuat warga menjadi resah dan trauma, warga juga ketakutan karena pelaku masih berkeliaran.
Laporan Wartawan Tribun Sumsel, Ari Wibowo
TRIBUNSUMSEL.COM,PALI- Insiden perampok delapan Orang Tak Dikenal (OTD) menggunakan Senjata Api (Senpi) di kediaman Suparman(43) dan keluarganya di Desa Gunung Menang Timur, Kecamtan Penukal Abab, PALI, Senin(26/9) dini hari, membuat warga trauma dan resah.
Ditambah pelaku secara sadis, menembak Martiwi (40), istri Suparman, dan peluru pelaku mengenai paha dan perut Martiwi.
Kejadian ini, membuat warga Bumi Serepat Serasan, menjadi resah dan trauma atas kejadian perampokan brutal beradegan, seperti bak film koboi di jalanan mengeluarkan tembakan untuk menakuti warga yang hendak membatu korban.
Seperti yang diceritakan Baris, tetangga korban, kejadian perampok itu, pihaknya hanya bisa menyaksikan secara kasat mata.
Namun, tanpa banyak berbuat untuk membatu tetangganya yang terkena musibah.
"Kami cuma bisa melihat dan tidak bisa mendekat, kalau kami keluar kami di teriak oleh pelaku di suruh masuk sambil melepaskan tembak ke atas," kata Baris, tetangga Suparman, yang rumah berdampingan. Selasa(27/9/2016)
Ia menceritakan, melihat korban teriak menyuruh masuk akhirnya dia bersama warga lainnya tidak melakukan perlawanan dan masuk ke rumah secara perlahan-lahan.
"Pelaku di depan samping kiri rumah Suparman dua orang dan kanan dua orang, pelaku pakai masker, topi ada juga yang pakai sebo, kalau melihat warga yang keluar dari rumah pelaku menyuruh kami masuk lagi ke rumah dengan logat berbahasa Indonesia, dan mengeluarkan tembakan," cerita Baris.
Hal sama diceritakan tetangga korban Redi, menurutnya kejadian itu, membuat warga menjadi resah dan trauma, warga juga ketakutan karena pelaku masih berkeliaran.
"Pelaku puluhan kali mengeluarkan tembakan, kami hendak keluar di suruh masuk, jadi kami sebagai tetangga korban tidak banyak berbuat untuk membatu korban saat kejadian itu, dan sekarang kami jadi trauma atas kejadian itu, apalagi pelaku belum tertangkap," keluh Redi.