Bau Karet Itu Wajar
Kadar asap itu sifatnya kadang naik dan kadang turun, namun selama ini tidak kita belum ada keluhan dari masyarakat, tapi nanti akan kita cek.
Penulis: Eko Hepronis |
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis
TRIBUNSUMSEL.COM, MUSIRAWAS -- Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Mura Amrulah mengatakan untuk limbah sejumlah perusahaan karet dan sawit yang berada di kabupaten Musi Rawas (Mura) masih standar, dan masih dalam ambang batas baku mutu.
"Yang namanya pabrik karet bau karet itu wajar, tapi dari enam perusahaan karet pengolahan sawit di sepanjang yang kita amati masih dalam ambang batas, dan skala wajar," ungkapnya saat dibincangi Tribunsumsel.com, Selasa (27/9/2016).
Dijelaskannya, mengapa pencemaran lingkungan masih dalam ambang batas, karena rata-rata perusahaan karet dan kelapa sawit yang berada di kabupaten Mura saat pengolahannya tidak menggunakan bahan-bahan organik dalam artian tidak menggunakan bahan kimia.
"Limbah bahan-bahan alam organik tidak bahaya. Sisa sawit dan pengolahan karet rata-rata itu alami, karet cuma dicuci, dicincang, kemudian diolah, dan COD kandungan karbonnya juga di dalam air masih normal. Lain halnya kalau pabrik timah dan pabrik tambang mas, baru menggunakan bahan kimia itu harus kita waspadai," ungkapnya.
Namun kata dia, meski pun masih dalam batas aman, setiap pabrik yang berada di kabupaten Mura selalu diawasi oleh BLH setiap enam bulan sekali. Bahkan kalau tidak melapor pihaknya selalu memanggil pihak perusahaan terkait pengolahan limbahnya
"Yang jelas setiap perusahaan yang operasi di kabupaten Mura selalu kita pantau, tidak kita biarkan, tetap kita awasi," kata dia.
Terkait keluhan masyarakat kadar asap sejumlah perusahaan yang berada di seputaran jalan Lintas Sumatra (Jalinsum) yang menghubungkan Kabupaten Mura dan Kabupaten Muba yang kadang membuat kabut di saat pagi dan petang. Ia menyampaikan hal semacam itu masih wajar.
"Kadar asap itu sifatnya kadang naik dan kadang turun, namun selama ini tidak kita belum ada keluhan dari masyarakat, tapi nanti akan kita cek," ungkapnya.
