Stabilkan Harga, Perum Bulog Lahat Terus Gelar Operasi Pasar

Guna menstabilkan harga gula pasir di pasaran, Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divisi Regional (Divre) Kabupaten Lahat menggelar operasi pasar

Ehdi Yasin
Kepala Perum Bulog Subdivre Lahat, M. Ludi, 

TRIBUNSUMSEL.COM, LAHAT-Guna menstabilkan harga gula pasir di pasaran, Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divisi Regional (Divre) Kabupaten Lahat terus menggelar operasi pasar. Pasalnya, harga gula pasir di pasaran, terutama di Kabupaten Lahat, saat ini masih cukup tinggi sejak Hari Raya Idul Fitri 1437 H lalu.

"Berdasarkan pantauan kita, harga gula pasir yang dijual di pasaran saat ini masih sekitar Rp.14.000 per kilogram. Sedangkan yang kemasan berkisar antara Rp.14.500 hingga Rp.15.000 per kilogram. Harga ini masih terbilang cukup tinggi,"ungkap Kepala Perum Bulog Subdivre Lahat, M. Ludi, Rabu (14/9), seraya menambahkan bahwa operasi pasar ini juga digelar di Kabupaten/Kota lainnya di Sumatera Selatan (Sumsel).

Dalam operasi pasar itu, lanjut Ludi, pihaknya mematok gula pasir seharga Rp.12.500. Dengan demikian, diharapkan para pedagang, khususnya di wilayah Kabupaten Lahat, dapat menyesuaikan harga gula pasir yang dijualnya berdasarkan harga operasi pasar. "Sejauh ini, animo masyarakat konsumen sendiri tampak antusias dengan adanya operasi pasar yang kita gelar. Karena memang selisih harga gula pasir yang kita jual dengan harga pasaran yang ada di sejumlah pedagang cukup lumayan,"ujarnya.

Diterangkannya, operasi pasar yang sudah digelar sejak akhir bulan Agustus lalu itu dilakukan di sejumlah titik pasar, di antaranya Pasar Tradisional Modern (PTM) Lahat, Pasar Lematang, dan Pasar Kaget. Sementara, untuk batas waktu operasi pasar sendiri, Ludi masih enggan memastikannya yang pasti hingga harga gula kembali stabil.

"Sebenarnya, jadwal (operasi pasar, red)-nya tidak terbatas. Hanya saja, target yang kami harapkan hingga harga gula pasir di pasaran dapat kembali normal dan stabil," imbuhnya.

Sementara itu, terkait stok gula pasir untuk wilayah Kabupaten Lahat, pria berkacamata ini memastikan sejauh ini masih aman. Sehingga, masyarakat di bumi 'Seganti Setungguan' diharapkan tidak perlu khawatir akan kelangkaan gula pasir di pasaran.

"Kita mensuplai gulai pasir ini dari Palembang berdasarkan kebutuhan. Kebutuhan kita berapa, nah langsung kita drop. Jadi masyarakat tak perlu khawatir," terangnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved