Duel Pakai Senjata Tajam, Zulfikar KO Terkena Bacokan

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Merasa tersinggung dan tak senang selalu dicari-cari, Zulfikar (30) mendatangi rumah Angga (30) di Perumahan Griya Sumsel Sejahtera Jakabaring Blok V 11 Kelurahan 15 Ulu Kecamatan SU I Palembang dengan membawa senjata tajam jenis parang.

Diduga sudah ada masalah sejak lama, keduanya terlibat cekcok mulut hingga berujung duel. Sama-sama menggunakan senjata tajam, keduanya duel hingga membuat Zulfikar terkapar setelah mengalami luka bacok. Melihat Zulfikar terkapar karena bacokannya, Angga langsung melarikan diri.

Informasi yang diperoleh, sebelum kejadian Yanto yang merupakan kakak korban menyampaikan bila sebelum peristiwa tersebut terjadi, ia menyampaikan kepada sang adik bila Angga selalu mencari dirinya. Bila datang, Angga selalu membawa senjata tajam jenis parang serta sambil mengancam.

Tindakan Angga yang sering datang dengan membawa senjata tajam dan mengancam, membuat Zulfikar tersinggung dan memutuskan mendatangi pelaku di rumahnya. Ujungnya, Zulfikar kalah duel dan mengalami luka bacokan. Angga kabur usai membacok, sedangkan Zulfikar langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan.

Kabag Operasional Polresta Palembang Kompol Andi Kumara menuturkan, duel antara korban dan pelaku yang diketahui bernama Angga berujung korban Zulfikar warga KH Wahid Hasyim Lorong Juwita Kelurahan Tuan Kentang Kecamatan SU I Palembang mengalami luka bacokan dibagian kepala sebelah kiri dan kanan, lengan sebelah kanan, dan luka sabetan di dada sebelah kanan.

"Dugaan awal, antara pelaku dan korban ini ada masalah jaga malam diperumahan. Namun, untuk pastinya masih dalam penyelidikan," ujarnya, Sabtu (3/9/2016).

Korban Zulfikar yang mengalami luka bacok, mendapatkan perawatan di RS Bari Palembang. Dari pihak Polresta Palembang langsung melakukan olah tempat kejadian dan meminta keterangan saksi-saksi. Identitas pelaku pembacokan terhadap Zulfikar sudah diketahui dan saat ini masih dalam pengejaran anggota Polresta Palembang.

"Kami menghimbau pelaku lebih baik menyerahkan diri ketimbang ditangkap anggota kami. Karena, kami sudah mengantongi identitas pelaku," pungkasnya.