Glory SFC

Lawan PBFC Jadi Penentu Nasib Widodo

“Tentu kami harus tahu diri, tuan rumah kini tengah dalam top performa dan berhasil meraih poin di kandang Arema yang selama ini kita tahu sangat suli

KOMPAS.com/DENDI RAMDHANI
Pelatih Sriwijaya FC Widodo Cahyono Putro bersama Supardi Natsir usai pertandingan Persib Bandung vs Sriwijaya FC di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Sabtu (30/2/2016) 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Haryanto

TRIBUNSUMSEL.COM, SAMARINDA - Misi sulit dihadapi Sriwijaya FC saat menantang tuan rumah Pusamania Borneo FC, Sabtu (27/8) sore, di stadion Segiri Samarinda dalam lanjutan kompetisi Torabika Soccer Championship (TSC) 2016.

Meski posisi di klasemen sementara TSC 2016 masih lebih baik ketimbang PBFC, namun skuad laskar wong kito saat ini tengah menurun performanya dan di laga terakhir dikalahkan oleh Bali United (19/8) lalu.

Sementara Pesut Etam tengah dalam kepercayaan diri yang tinggi setelah berhasil mencatat kemenangan penting atas Arema Cronus (20/8) lalu di Malang. Hal itu pun diakui pelatih SFC, Widodo C Putro saat sesi pre post match yang digelar di Samarinda, Jumat (26/8) sore.

“Tentu kami harus tahu diri, tuan rumah kini tengah dalam top performa dan berhasil meraih poin di kandang Arema yang selama ini kita tahu sangat sulit dikalahkan bila bermain di Malang. Motivasi mereka pun pasti akan berlipat karena akan bermain di depan pendukungnya sendiri,” ujar eks asisten pelatih timnas Indonesia ini.

Namun WCP tidak gentar dengan kekuatan PBFC dan tetap optimis dapat memenuhi target yang dibebankan kepadanya di laga ini. “Kami harus fokus memperbaiki efesiensi dalam menyelesaikan peluang, jika mampu lebih membunuh di depan gawang maka target mencuri poin bukanlah hal yang mustahil dilakukan nanti,” ungkapnya.

Widodo saat ini dalam sorotan karena posisi SFC di klasemen keluar zari tiga besar. Jelang laga terakhir putaran pertama itu, SFC menempati posisi lima dengan 27 poin, berada di bawah Persipura (28), Bhayangkara United (29), Arema (31), dan pemuncak klasemen Madura United (34).

Dua tim di bawah SFC siap menyalim karena hanya selisih satu poin, Semen Padang (26) dan Persib Bandung (26). Jika Widodo terpeleset lagi dalam laga lawan PBFC, bisa jadi peringkat SFC, yang dihuni pemain bintang, semakin merosot.

Maka tak berlebihan kalau laga ini bisa jadi penentuan nasib Widodo membesut Laskar Wong Kito.

Sementara itu, pelatih PBFC Dragan Djukanovic mengaku cukup mewaspadai kuartet pemain asing laskar wong kito yang dinilainya punya kemampuan di atas rata-rata.

“Ini laga yang sangat sulit, saya pribadi sangat respek dengan SFC yang merupakan tim hebat dan merupakan unggulan di kompetisi ini. Pemain asingnya juga cukup baik dan ditopang oleh pemain lokal yang sangat berpengalaman,” ujar pelatih asing asal Montenegro ini.

Namun Dragan yakin anak asuhnya akan mampu menutup laga putaran pertama ini dengan kemenangan bila Ponaryo Astaman dkk mampu memainkan sepakbola efektif seperti laga melawan Arema lalu.

“Ini kandang PBFC, tentu seharusnya mereka bisa bermain lebih baik di depan pendukung sendiri nantinya,” tambahnya.

Sementara itu, kapten PBFC Ponaryo Astaman menyatakan dirinya siap melupakan semua kenangan indah yang diraihnya bersama SFC saat berlaga di lapangan nanti.

"Kemenangan terakhir terus terang menjadi modal kita dan akan menambah kepercayaan diri kita. Apalagi lawan yang kita hadapi adalah tim besar, yang jelas besok adalah kesempatan kita menutupi ketertinggalan poin dipertandingan besok, soal saya di SFC dulu tentu sulit dilupakan karena banyak kenangan indah yang saya dapatkan. Tapi saya sekaran di PBFC sudah pasti saya akan memberikan penampilan terbaik untuk tim saya," jelas Presiden APPI ini. (nto)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved